ChanelMuslim.com – Kisah 2 tahun lalu. Sebelum Covid-19. Ketemu alumni JISc di Jerman. Beliau anak angkatan pertama SMU JISc.
Hari ini, dia bolos kerja karena dengar guru-gurunya sedang ada acara di Berlin. Lalu timbullah nostalgia. Ceritanya lucu; disuruh ibunya daftar SMU di JISc tapi muridnya belum ada.
Tanya ke satpam, satpam bilang, “Di sini nggak ada SMU.”
Akhirnya anak ini kebingungan putar-putar di antara anak TK. Dulu, gedung SMU belum ada. Anak SMU campur sama SD. Sebelah-sebelahan, jadi kalau siang anak-anak SD mengintip ke kelas kakaknya kayak di aquarium.
Dulu angkatan pertama SMU JISc baru 17 orang, makanya kompak banget. Sekarang sudah 180 orang. Kompak juga sih. Hehe.
Karena gigih, akhirnya dapat beasiswa lalu kuliah dan kerja di Berlin, Jerman. Sekarang menjadi ketua PPI (Persatuan Pelajar Indonesia) di Jerman.
Teman-temannya pada bilang, “Aku ke sini, tahu JISc dan JIBBS karena aku kan sekamar sama mereka. Aku tiap pagi dibangunin shalat subuh sama Imam.”
Ada yang bilang, “Wah itu si Bardan (alumni JIBBS) di sini dipanggil Imam Besar karena badannya besar dan shalatnya khusyu juga hafalan Alqurannya paling banyak. Senang mendengarnya.”
Irfan (alumni JISc) juga aktif dan terkenal netral (sana-sini masuk tapi Islamnya tetap terjaga. No alcohol, no smoke, no clubbing, no girls di Jerman). Semua anak di Jerman bahkan Eropa kabarnya kenal beliau. Heheuy.
Alhamdulillah 14 tahun bikin sekolah, alumni tersebar di dalam dan luar negeri. Bahkan hampir semua memiliki cerita yang tak habis untuk diceritakan. Kalau aku keluar negeri, aku selalu sempatkan berjumpa dengan mereka.
Lalu, bekalin pulang coklat 2, teri kacang, kue-kue Indonesia, rendang dan uang jajan. Tapi uang jajannya pakai Euro. Hehe. Nggak ada hitung-hitungan, secara anak itu kan emaknya sudah nggak bayar SPP di JISc. Ya, yang ada cuma ikatan emosi kayak anak sendiri.
Tapi, mereka hemat banget. Seminggu hanya habiskan 20 Euro (masak sendiri; nasi, telur, ayam).
“Yang mahal, buah Mam.”
Aku: “Wah tukar saja deh rendangnya dengan buah-buahan.”
Mereka: “Jangan Mam, ini mah gonimah (harta karun).”
Happy-nya anak-anak pas dengar kami masih ada Indomie. Pada ikut ke kamar dan ambil Indomie di koper. Mengambil harta karun lainnya. Terharu, ingin sering-sering ke sini tapi Jerman kan jauh ya.
Rasulullah bersabda, “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai allah dari mukmin yang lemah, dan masing-masing memiliki kebaikan. Bersungguh-sungguhlah dalam (mengerjakan) hal-hal yang bermanfaat bagimu, mohonlah pertolongan dari allah dan janganlah bersikap lemah.” (HR. Muslim).
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jakartaislamicschoolcom
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter: