GREAT wall. Ini bukan kali pertamaku ke Tembok Cina ini dan sama rasanya seperti yang dulu pernah aku ceritakan.
Great Wall ini konsepnya mirip perang Parit, tapi kalau Perang Parit yang di bangun ke bawah, ini ke atas. Tujuan pembuatan tembok China adalah membentengi kota dari serangan musuh.
Yang membuat amazed adalah aku jalan aja capek banget apalagi yang membuatnya.
Dan yang menarik adalah saat aku mengunjungi sebuah mesjid di pusat kota di kawasan Beijing yaitu Mesjid Nie Jie ada semacam guci prasasti yang menandakan waktu pembuatan mesjid dan waktunya bersamaan dengan waktu pembangunan tembok china ini.
Membuat penasaran dan bertanya-tanya adakah hubungan antara Great Wall ini dengan pembangunan mesjid Nie Jie yang letaknya di pusat kota.
China bukanlah negara dengan mayoritas penduduk muslim, jadi adanya sebuah mesjid di pusat kota tentu adalah hal yang luar biasa.
Mesjid yang berdiri di sebuah perkampungan muslim dan berada di pusat ibukota yaitu Beijing.
Baca Juga: Halal Restaurant di China
Great Wall China
Membaca sejarah pembangunan Great Wall menurut wikipedia, pembangunan dimulai pada periode Dinasti Qin (221 SM), Dinasti Han (140-87 SM) dan Dinasti Ming (1368-1644).
Namun, sebagian besar rupa tembok raksasa yang berdiri pada saat ini merupakan hasil dari periode Ming.
Ajaran Islam pertama kali tiba di China pada sekitar tahun 615 M.
Adalah Khalifah Utsman bin Affan yang menugaskan Sa’ad bin Abi Waqqash untuk membawa ajaran Illahi ke daratan China
(Konon, Sa’ad meninggal dunia di Cina pada tahun 635 M, dan kuburannya dikenal sebagai Geys’ Mazars).
Islam terus berkembang hingga pada masa kekuasaan Dinasti Ming, Muslim masih memiliki pengaruh yang kuat di lingkaran pemerintahan.
Pendiri Dinasti Ming, Zhu Yuanzhang adalah jenderal Muslim terkemuka, ada lagi Lan Yu Who, sekitar tahun 1388, Lan memimpin pasukan Dinasti Ming dan menundukkan Mongolia.
Selain itu, di masa Kaisar Yong Le (Zhu Di) muncul seorang pelaut Muslim yang handal, yang bernama Laksamana Cheng Ho.
Menarik benang merah ketika melihat sesuatu adalah dengan berfikir mengapa begini mengapa begitu.
Mengapa ada sebuah mesjid di pusat kota yang bukan negara mayoritas muslim. Sebuah mesjid dengan prasasti tua yang dibiarkan tetap eksis di tengah pembangunan modern.
History itu menarik, jadilah pelaku history bukan perusak history dengan menyebarkan berita bohong yang menggalaukan hati anak cucu kita.
“Dan Dia menundukkan apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi untukmu semuanya (sebagai rahmat) dari-Nya. Sungguh, dalam hal yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berpikir. ” (QS Al-Jasiyah: 13)
#ChinaSeries2
(Catatan Mam Fifi, 26 Desember 2016)
Fifi P. Jubilea (S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D – Oklahoma, USA).
Owner and Founder of Jakarta Islamic School (Jakarta fullday); Kalimalang, Joglo, Depok.
Owner and Founder of Jakarta Islamic Boys Boarding School – Megamendung
Owner and Founder of Jakarta Islamic Girls Boarding School – Mega cerah
Next;
Owner and Founder of Jubilea Islamic College (2023) – Purwadadi Subang – setara SMP dan SMU. Boys and girls.
Owner and Founder of Jubilea University (2024) – Purwadadi and Malaka
Founder and Owner of Jakarta Islamic School, Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS), Jakarta Islamic Girls Boarding School (JIGSc)
Visit: //www.facebook.com/fifi.jubilea
Jakarta Islamic School (JISc/JIBBS/JIGSc): Sekolah sirah, sekolah sunnah, sekolah thinking skills (tafakur), sekolah dzikir dan sekolah Al-Qur’an, School for leaders
For online registration, visit our website:
𝗵𝘁𝘁𝗽𝘀://𝘄𝘄𝘄.𝗷𝗮𝗸𝗮𝗿𝘁𝗮𝗶𝘀𝗹𝗮𝗺𝗶𝗰𝘀𝗰𝗵𝗼𝗼𝗹.𝗰𝗼𝗺/
Further Information:
0811-1277-155 (Ms. Indah; Fullday)
0899-9911-723 (Mr. Mubarok; Boarding)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter (X):
https://twitter.com/mamfifi_jisc
Tiktok:
https://www.tiktok.com/@mamfifi_jisc