NAMANYA bikin sekolah, yaa banyak fitnah, tadinya aku enggak sadar .. tapi menurut beberapa ustaz:
“Memang begitu bu, dari zaman dulu para kiyai di pesantren pasti banyak musuhnya, coba lihat saja di film-film, mereka pandai silat dan rajin berzikir. Karena banyak musuhnya.”
Aku termenung.
Yaa Allah aku bikin pesantren bukan karena ini itu. Juga enggak mau cari musuh. Aku cuma pingin bikin boarding school yang ramah anak. Kasihan anak-anak yang harus pisah dengan orangtuanya bila sampai di sekolah atau asrama ~ suasana enggak enak, maka harus dibuat enak dengan segala keterbatasan yang ada.
Agar mereka tetap merasa nyaman, feel home.
Susah khan bikin boarding school sebetulnya karena selain bangun gedung sekolahnya, juga bikin kamarnya dan tempat tinggalnya, apalagi ini smua pakai uang sendiri tidak ada subsidi darimana pun.
Tapi aku tetap bertekad membuat boarding yang ramah dengan anak-anak. Kalau soal anak bertengkar itu biasa, yang penting nanti anak itu belajar bagaimana menyikapi kehidupan bermasyarakat. Dengan jumlah murid hanya 450-an, maka wajar bila timbul konflik, nanti juga mereka kembali ceria dan tertawa. Yang penting gurunya baik baik dan bisa menjadi pengayom. Maka itu, guru juga harus disayang agar mereka menjadi penyayang.
Yang bisa aku lakukan saat ini adalah dengan segala upaya buat banyak kegiatan dan kasih makan yang enak enak hehe, yang bikin mereka betah dan santai dan feel home.
Pintu gerbang enggak dikunci, kalau mau keluar silakan saja. Tapi jangan lupa pulang, dan beritahu bila sudah sampai rumah. Kalau anak kangen rumah ~ jangan dimarahin. Jangan dikekang, kasihan mereka. Enggak enak di dalam satu tempat berbulan-bulan, aku ajak mereka keluar, kadang mereka main ke Jakarta, nginap di rumahku.
Berenang, baca buku, ngobrol-ngobrol, boleh pesan go food yang penting dihabiskan, boleh main hape, wifi juga kencang tapi kalau ketahuan nonton yang aneh-aneh hape disita dan dikembalikan ke orangtua. Tapi sejauh ini semua anak tahu diri. Kita beri pengertian, yang penting jangan nyusahin setelah diberi kebebasan. Mereka juga pulang dibekalin kue dan roti keju, wafer, susu untuk penganan di jalan.
Aku juga mengupayakan diriku banyak datang, dari airport kadang aku langsung cuss ke boarding school bawakan mereka coklat secukupnya. Pasti enggak cukup, tapi aku melihat ada binar bahagia, yang penting perhatian. Juga berbagi. Bukan coklatnya tapi perhatiannya ..
Nanti aku bawakan sosis dari Australia yang enak. Diiris-iris kasih kecap dan mentega dan bawang bombay pakai nasi hangat pasti enak dimakan setelah upacara. Gurunya juga baik, kalau Mam datang, maka anak-anak boleh makan makan dulu dan ngobrol sama mam, biasanya aku sudah prepare mau ngomong apa yang harus ada nilai pembelajarannya ..
Aku sayang pada anak-anak, juga sayang pada anak-anak yang mau menyenangkan orangtuanya dengan mau tinggal di boarding untuk masa depan mereka. Aku doakan agar berhasil semuanya. Jangan bersedih tinggal di boarding. Ini adalah tempat kalian berlatih untuk jadi anak mandiri. Anak mam semua di boarding sekarang mandiri semua. Bahkan cuci baju saja enggak mau dicucikan mbak. Mereka juga pengertian dan care to others dan hemat. Tahu jaga uang dan simpan uang. Juga problem solver semua. Alhamdulillah. Selain tetap rajin Tilawah, walau enggak banyak-banyak. Tapi biasa dengan Alqur’an.
Saat ini, aku buat satu boarding lagi yang agak besar agar semua anak didik bisa kumpul. Dan sering-sering kumpul, ada kolam renang ikhwan dan akhwat terpisah. Juga tempat berkuda yang layak. Menanam dan berkebun.
Tempatnya di Purwadadi satu jam setengah dari Jakarta. Tapi aku agak sedih sebab diisukan ada praktik perdukunan di situ. Yang nyebarin yaa ex-ku. Enggak apa-apa deh. Harus sabar …
Tapi, di satu sisi …
Kasihan orang kampung sudah senang ada orang Jakarta buat bangunan dan sekolahan dan mungkin akan menambah penghasilan penduduk kampung Purwadadi selain bertani dan tanam tebu.
Oh ya aku pingin anak-anak nanti bisa minum air tebu kayak waktu aku kecil dulu. Dan pingin anak-anak bisa nyawa, aku mau beli sawah dengan sumurnya sekali.
Uangnya belum ada, tunggu Allah kasih entah darimana.
Baca juga: Siswa JISc Raih Medali pada Ajang International Applied Biology Olympiad 2024
Bikin Sekolah Banyak Fitnah
Aku jalan saja, walau agak sedih karena difitnah terus. Niatku hanya ingin menciptakan lingkungan yang baik dan besar untuk anak-anak. Agar mereka ke pesantren tapi bahagia. Kalau ada yang bilang begini begitu, kalian bantu luruskan yaa. Tapi susah juga yaa menutup mulut semua orang. Yaa terserah saja deh, yang penting aku berniat yang baik dan usahakan yang terbaik walau sebetulnya itu bukan tanggung jawabku.
Tapi aku ingin semua anak merasa bahagia di sekolah ~ tidak tertekan. Jangan sampai keluar dari pesantren mereka kayak kuda liar karena banyak dikekang.
Di tempatku ya santai saja deh, kalau ngantuk yaa tidur lalu bangun dan belajar lagi.
Apa sih yang dikejar??
Anak jangan dipaksa.
Kita juga enggak mau khan kalau dipaksa.
Ajak mereka. Rangkul mereka. Ajak bicara. Beri pemahaman.
Coba dengarkan apa maunya dan mengapa memiliki pemikiran kayak gitu, sayangi mereka, kasihani mereka.
Kalau masih belum mau juga biarkan saja.
Perlu proses untuk jadi anak baik. Kita pernah jadi anak-anak, tapi anak-anak tidak pernah jadi kita.
Takes time – butuh waktu.
Kalau belum bisa hari ini, masih banyak hari esok untuk memperbaiki diri.
Yang penting kesadaran bukan karena kewajiban atau paksaan.
Peraturan tetap ada tapi fahamkan kepada mereka – mengapa ada aturan itu.
Ok deh segitu saja. Nanti cerita lagi yaa ..
Ini pesantrenku yang kedua di Purwadadi, sirkulasi udaranya bagus sekali. Tapi dalam kelas tetap pakai AC.
Slow slow but sure.
Allah Maha Baik.
Kita usaha saja Allah yang akan meng-complete-kan.
Kalau ingat Allah, maka hatiku tenang dan tidak sedih lagi.
Alhamdulilah …
# Dibuka untuk tahun ajaran baru 2024-2025.
Boarding school di:
1) Jibbs/Jigsc: Puncak, Megamendung
2) Jibbs/Jigsc: Purwadadi, Subang (1,5 jam dari Jakarta)
“Mendidik dengan rasa sayang, mendidik dengan cara ibu“ – aku ibunya, Hehe.
Salam sayang dan salam hormat untuk semua yang membaca tulisanku~Mam Fifi.