“ANAK ngafal Al-qur’an biar pintar”. Wajibkah anak menghafal Al-qur’an? Kayaknya kudu wajib deh. Berat? Yaa.
Itu khan persepsi kita yang sudah tua ini.
Buat anak-anak, mereka memiliki otak yang siap diisi apa saja. Bagusnya memang pakai bantuan murotal.
Mengingat alunan Alqur’an tuh khan kayak lagu yaa ada intonasi naik turun dan panjang pendek menaik menuruuuun, jadi enak didengar. Dan anak-anak mudah kalau menghafal dengan nada.
Saran saya, satu saja yang dikenal ‘misal; Mishari Rasyiid. Percaya deh, kalau diperdengarkan ke anak-anak menjelang tidur, maka tidurnya akan nyenyak sekali.
Dan ketika bangun, akan; melafazkan apa yang sering didengar “keep haunting in the memory“ (terngiang-ngiang).
Baca Juga: Anak JIBBS JIGSc JISc Prestasinya Banyak
Anak Ngafal Al-Qur’an Biar Pintar
Apa kelebihan anak menghafal Al-qur’an?
1) Otomatis terjaga dari kemaksiatan
Karena dalam surat Asy-Syams ayat 8 yang artinya “Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya”.
Allah memberikan kita sekeping hati dengan dua sisi yang potensinya sangat dahsyat, di satu sisi berisikan kecenderungan kepada kefasikan dan di sisi yang lain ada potensi kecenderungan kepada ketaqwaan.
Maka dengan bantuan menghafal atau sibuk menghafal Al-qur’an, maka kecenderungan pada ketaqwaan lebih besar …
2) Anak sibuk kejar target
Objeknya Al-qur’an bukan teknologi yang lain.
3) Suatu saat nanti, bila anak kita (naudzubillah) terperosok dalam kemaksiatan, maka dia akan taubat.
Dan yang dicari adalah menghafal Alqur’an yang paling dia ingat, misal Al-baqarah. Dalam sesalnya, dia akan cari surat Al-baqarah dan akan dia ulang-ulang.
Di situ, dia merasakan ada rasa nyaman dan confidence kembali.
4) Diam-diam karena mereka me-repeat berkali-kali dan dalam otak terdapat asah (diasah kayak pisau gitu), saya namakan brain shaping method“.
Maka otak akan terbiasa ketika ketemu sesuatu dan akan mengulang-ulang sendiri dalam alam bawah sadar, dan hal itu akan menimbulkan ketenangan jiwa dan relaks otak.
Ngafal enggak relaks karena tekanan dari manusia, bukan tekanan di otak.
Tekanan orangtua maupun guru dan lingkungan yang meresahkan, seperti; “Sudah brapa juz? Kok lama banget? Kok enggak maju-maju, main melulu sih kamu“.
Anak pasti akan cemberut. Jangan mengganggu jiwa yang sedang tenang..
Apalagi bila mulai membandingkan;
“Lihat tuh si Asyiah sudah mau selesai“.
“Si Amri enggak punya hape, makanya cepat ngafalnya.. Kamu sih pegang hape melulu.”
Ahhhh .. di sebuah pesantren, ada anak gadis yang dimasukin ke rumah sakit jiwa karena tekanan dalam diri dan keluarganya.
Sebab semua kakak sudah hafal dalam 2 tahun, sementara sang anak gadis bungsu ini sudah mau dua tahun baru masuk ke 1/3 akhir. Ahhh.
Jangan jadikan Al-qur’an itu penjara dan sumber ketakutan, harusnya gemar menghafal karena mendatangkan ketenangan jiwa ..
Jadi ketagihan karena menenangkan .. dan menyenangkan dirasakan oleh anak tersebut. Inilah pandai-pandainya ortu atau guru mengajak anak “merasakan ketenangan itu..”. Tidak bisa digesa.
Ngafal Al-qur’an itu bukan lomba bibir..
Di sekolah kami, mulai bulan July 2024 akan ada 2 program Al-qur’an;
Menghafal untuk targetan (ini bisa setahun selesai 30 juz) dan menghafal yang menenangkan dengan tadabur-nya sekalian (yang ini 3 tahun hanya dapat 5 juz untuk boarding, untuk fullday (3 juz). Inshaa Allah .
5) Photographic memory.
Di kelas, anak mungkin enggak nulis tapi dia mendengar dan merekam. Ada proses, jangan diganggu atau dianggap bandel atau malas.
Kedua anak saya tidak bisa menulis tapi kalau ditanya, mereka mampu menjelaskan dari awal hingga akhir. Gelar anak saya waktu di Turkye adalah “Penidur“.
Tapi untuk History dan Islamic Studies dapat 100 karena dia mampu menjelaskan dengan rinci semua yang diterangkan gurunya dalam muka ‘kayak Garfield‘ mengantuk tapi menyerap semuanya.
Kemampuan anak yang menghafal 15 juz adalah 4 jam mampu merekam apa yang disampaikan orang lain, jadi photograpic memory-nya mencapai 4 jam.
Kalau 30 juz mungkin 8 jam. Asalkan tetap muroja’ah.
Jadi dengan sang penghafal, tak usah explain banyak-banyak dan minta mereka fokus. Mereka tuh ingat apa yang kita katakan. Karena akan di-repeat-repeat kembali.
Jadi, bila punya anak penghafal, lalu dia berhenti dan buat suatu kenakalan, jangan marah dan mengecam berulang-ulang.
Nanti akan terekam dan terngiang-ngiang, dan akan dilakukan kecaman (kalimat-kalimat negatif) dari kita, tanpa disadarinya, akan jadi doktrin dan dilakukan seakan itu adalah kalimat perintah yang terekam dalam otak.
6) Ngafal Al-qur’an tuh susah.
Biasanya yang susah duluan untuk nge-training otak, dan nge-drilling. Setelah itu, baru subject-subject lain diajarkan.
Kalau menghafal al-qur’an sudah dikuasai, maka akan mudah untuk menguasai kehidupan pendidikan dan Inshaa Allah akan mudah mengikuti subject-subject pelajaran lain.
Jadi bagus bila menghafal Al-qur’an dulu baru belajar yang lain. Kuasai yang susah dahulu yang lain akan jadi mudah.
Dengan menghafal Al-qur’an, maka akan terlatih dari segi mental, melihat Al-qur’an segepok tulisan Arab semua .. itu udah melatih mental ketika nantinya menghadapi modul UTBK tiga gepoks.
Juga metode. Dia akan ada pikiran ‘akan aku kuasai‘ . Buku yang tebal itu …
Setiap anak memiliki metode sendiri dan juga time sendiri.
Di JIGSc, ada guru yang kamar tidurnya tidak dikunci dan sang anak boleh setoran di malam hari jam 2 malam. Karena itu moment yang si anak bisa ngafal tanpa distraction.
Tiap anak beda. Jangan dipaksa kalau beda dengan kemauan kita.
7) Buat anak kecil, bantu dengan murotal. Di mana-mana, misal lagi ngafal surat al Kahfi, yaa itu saja diulang-ulang sampai 10 kali, di mobil itu juga, mau tidur itu juga..
dia akan masuk ke dalam memorinya walau si anak lagi pegang roti coklat dan matanya lihat film kartun.
Targetin deh sepekan; 10 ayat Al kahfi.
Tapi kita sebagai ibu atau guru punya satu buku yang mencatat sudah berapa kali murotal itu diulang-ulang? Bisa enggak mencapai target 60 kali pengulangan untuk satu hari.
Pagi;15 kali sampai naik mobil ke sekolah.
Di sekolah; kerja sama-sama guru; 30 kali. Sore 5, magrib 10. Mau tidur 10.
Tidak usah dipaksa melafazkan. Kalau melafazkan cukup 5 kali kita bersama anak di rumah. Kalau melafazkan dengan bersuara keras, enaknya rame-rame sama teman-teman. Di sekolahan atau TPA petang.
Nanti khan dapat hadiah permen atau kue kecil dari ustazah…
Jumat setoran sama ibu. Kalau sudah keren, ke ayah.. Hari ahad ke keluarga besar. Ke nenek agar disayang dan dapat warisan.
Nanti kalau ditanya, bilang ‘belajarnya di sekolah Mam Fifi yaa di JISc atau JIGSc atau JIBBS. Kuy…
Saran tambahan; Perlu parenting khusus untuk parents yang anaknya mau menghafal Al-qur’an agar satu frekuensi.
Jangan memburu gelar hafizh, karena sebetulnya, gelar itu membuat anak tertekan.
Ada lho anak yang tidak mau ngafal al-qur’an lagi – padahal dia punya kemampuan, karena anak ini takut hidupnya akan tertekan ~ enggak bisa main dan kalau nakal dikit dihujat.
Sehingga dia merasa hidupnya akan tidak fun ketika orang-orang tahu dia sudah hafiz/hafizhoh.
“Kamu khan Hafizh? Kok akhlaknya kayak gitu?”.
Ada lagi yang menyeramkan, “kalau sudah hafal lalu lupa, maka dosanya sama dengan berzina dengan ibunya sendiri.”
“Apa benar, Mi?“. Aku menggeleng, belum nemu hadisnya.
Tapi ‘jangan jauhi apa keinginan Allah. Mau tahu? Ada dalam al-qur’an. Bisikan itu perlahan. Juga perlu training khusus untuk para guru agar lebih bijak menjadi pembina anak anak.
Mental anak harus disiapkan, juga komunikasi dengan parents.
Karena kita bukan mendidik anak jadi supir bus, sibuk ngejar setoran. Kita lagi bincang soal menguasai qolbu.
Ajarkan anak menghadapi hidup dengan tenang. Menguasai jiwa. Jiwa seorang pemimpin, jiwa seorang pejuang.
Jiwa yang harus tenang dan dewasa dalam menyikapi kehidupan dengan riak-riak cobaan. Jiwa yang tsabat.
Ya Allah, jangan jadikan Al-qur’an hanya sebagai laluan dalam jiwa ini, jadikan Alqur’an sebagai teman. Teman yang menenangkan dan menyenangkan..
“Jangan bangga bila sudah hafal 30 Juz, itu baru laluan, belum tertanam.
“Berapa lama anak bisa jadi hafiz, Bu Fifi?“
Aku; “Seumur hidup kayaknya Bu. Madal hayyah..”.. wallahu ‘alam. Karena saya juga belum jadi penghafal Alqur’an baru jadi pencinta .. newbie.
By; Mam Fifi P.Jubilea, S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D, HK (Husnul Khotimah).
# Owner JISc/JIBBS/JIGSc
# Mamanya Ben
# Jisc Jibbs Jigsc .
# Jakarta Islamic School
#Jakarta Islamic Boys Boarding School
#Jakarta Islamic Girls Boarding School
Further info;
+62 899-9911-723 Mubarak
+62 811-1133-447 Dian Utami
By: Fifi P. Jubilea (S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D – Oklahoma, USA).
Owner and Founder of Jakarta Islamic School (Jakarta fullday); Kalimalang, Joglo, Depok.
Owner and Founder of Jakarta Islamic Boys Boarding School – Megamendung
Owner and Founder of Jakarta Islamic Girls Boarding School – Mega cerah
Next;
Owner and Founder of Jubilea Islamic College (2023) – Purwadadi Subang – setara SMP dan SMU. Boys and girls.
Owner and Founder of Jubilea University (2024) – Purwadadi and Malaka
Mam Fifi P. Jubilea (+62 813‑8943‑1070)
Founder and Owner of Jakarta Islamic School, Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS), Jakarta Islamic Girls Boarding School (JIGSc)
Visit: //www.facebook.com/fifi.jubilea
Jakarta Islamic School (JISc/JIBBS/JIGSc): Sekolah sirah, sekolah sunnah, sekolah thinking skills (tafakur), sekolah dzikir dan sekolah Al-Qur’an, School for leaders
For online registration, visit our website:
𝗵𝘁𝘁𝗽𝘀://𝘄𝘄𝘄.𝗷𝗮𝗸𝗮𝗿𝘁𝗮𝗶𝘀𝗹𝗮𝗺𝗶𝗰𝘀𝗰𝗵𝗼𝗼𝗹.𝗰𝗼𝗺/
Further Information:
0811-1277-155 (Ms. Indah; Fullday)
0899-9911-723 (Mr. Mubarok; Boarding)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter:
https://twitter.com/JIScnJIBBs
Tiktok: