ChanelMuslim.com – Diperkirakan pada tahun 2050 akan ada lebih banyak plastik daripada ikan di lautan. Di Indonesia, masyarakat kurang mampu seringkali dikucilkan dari layanan pengelolaan sampah. Jika masalah terus berlanjut, hal itu akan berdampak buruk bagi ekosistem, ekonomi, dan kesehatan kita.
15% dari harga produk berasal dari biaya pengemasan. Ketika barang dijual dalam jumlah yang lebih kecil, biaya pengemasan menambah lebih banyak uang yang dihabiskan yang bisa diartikan sebagai pajak kemiskinan. Penduduk rentan di Indonesia dan mereka yang tidak memiliki kapasitas untuk membeli dalam jumlah besar karena keterbatasan keuangan, membeli kebutuhan hidup sehari-hari dalam bentuk kemasan kecil. Kemasan kecil yang dibeli setiap hari menghasilkan sampah plastik yang tidak sedikit.
Untuk mengatasi persoalan sampah kemasan ini, Siklus Refill mengusung model retail terbaru. Siklus bertujuan menangani polusi plastik pada sumbernya sambil membuat kebutuhan sehari-hari seperti minyak, sampo, sabun cuci piring, sabun mandi atau deterjen dengan harga terjangkau. Mereka mengganti sachet yang tidak dapat didaur ulang dengan stasiun isi ulang, yang dirancang untuk mengeluarkan berbagai ukuran atau porsi untuk mengakomodasi ruang penyimpanan konsumen yang beragam. Dengan Siklus Refill, konsumen tinggal menyiapkan kemasan yang bisa diisi ulang. Harga kebutuhan sehari-hari ini lebih murah 20%, penghematan yang signifikan bagi mereka yang menghabiskan hampir setengah dari pendapatan mereka untuk makanan dan perawatan rumah.
Awal tahun ini, Siklus juga telah meluncurkan Motor Isi Ulang Siklus. Dengan Motor Isi Ulang Siklus, masyarakat bisa isi ulang langsung produk-produk di rumahmu. Kita bisa mendapatkan layanan Siklus Refil ini melalui Aplikasi Siklus Refill, WhatsApp atau DM.