SALAH satu inisiatif terbaru yang diluncurkan Dompet Dhuafa adalah budidaya udang vaname. Program ini dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat pesisir serta memperkenalkan metode budidaya yang berkelanjutan.
Budidaya udang vaname Dompet Dhuafa ini menjadi pilihan karena potensi ekonominya yang tinggi dan permintaan pasar yang terus meningkat.
“Karena masih banyak banget permintaan di resto untuk di wilayah Banten terutama”, ujar Elin Akbar sebagai Manajer Program Dompet Dhuafa dalam Press Touring THK 1445 H, Rabu (5/6/2024), di Serang, Banten.
Baca juga: Dompet Dhuafa Memperkenalkan Rumah Sakit Mata Achmad Wardi BWI-DD untuk Masyarakat Umum
Mengadakan Program Pemberdayaan, Dompet Dhuafa Membudidaya Udang Vaname
Budidaya ini menggunakan sistem bioflok dengan diameter kolam sebesar 20 meter dan memiliki kedalaman 1,5 hingga 2 meter. Dengan ukuran kolam tersebut yang diidi dengan 10.000 benur udang vaname.
“Kolam dengan diameter 20 meter, kedalaman 1,5 sampai 2 meter dan diisi dengan 10.000 benur udang vaname”, ujar Elin
Dengan benur sebanyak itu, diharapkan mampu panen mencapai 1,3 ton dalam kurun waktu 4 bulan. Selain itu, panen juga dilakukan sesuai dengan permintaan resto.
“Dari 10.000 benur diharapkan bisa panen mencapai 1,3 ton per 4 bulan. Panen dilakukan dengan tergantung permintaan resto”, lanjut Elin.
Udang vaname dikenal sebagai salah satu jenis udang yang memiliki nilai jual tinggi dan relatif mudah dibudidayakan dengan teknologi yang tepat.
“Untuk harganya ini 95.000 perkilo, 1 kilonya itu sebanyak 45-50 ekor udang vaname dengan ukuran yang sama”, ujar Elin.
Dompet Dhuafa memulai program udang vaname ini sejak empat bulan lalu dan baru melakukan siklus panen yang pertama.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Untuk pembuatan budidaya udang seperti ini membutuhkan modal sebesar kurang lebih 171 juta untuk bioflog.
“Harga modalnya ini 171 juta untuk bioflog dengan 1 benurnya ini seharga 45 perak. Dengan modal yang mahal ini, kita terus berinovasi, contohnya itu ada udang vaname yang dicampur dengan ikan bandeng”, ujar Elin sebagai penutup. [Din]