SEBERAPA sulitnya perjuangan warga Dusun Ngasem Kabupaten Pacitan untuk mendapatkan air bersih? Jangan bayangkan air hanya cukup diambil dengan cara menimba air di sumur. Namun, perjuangannya lebih dari itu semua.
Baca Juga: Dompet Dhuafa Luncurkan Wakaferse untuk Optimalisasi Potensi Wakaf di Indonesia
Melihat Langsung Sulitnya Perjuangan Warga Dusun Ngasem Kabupaten Pacitan Mendapatkan Air Bersih
Mulai dari jalan berlumpur serta berbatu, jalan menanjak yng tidak mulus sampai jarak jauh yang ditempuh.
Tidak mudah untuk sampai ke tempat mengambil air. Untuk sampai ke daerah tersebut, ChanelMuslim.com bahkan harus menggunakan mobil jeep karena jalannya yang sulit dilalui kendaraan biasa.
Tidak mudah untuk masyarakat sekitar berjalan bolak-balik untuk mendapatkan air bersih.
Terlebih lagi, banyak para orang tua terpaksa harus mengambil air dari sungai yang jalannya tidak mudah.
Biasanya, jarak tempuh yang harus dilalui adalah sekian kilo meter.
Untuk mencapai itu, diperlukan waktu sekitar 30 menit.
Melihat kondisi seperti ini, Dompet Dhuafa dalam programnya, Sumur Wakaf dan Air untuk Kehidupan membangun sumur yang difungsikan untuk masyarakat sekitar.
Sumur wakaf tersebut menjadi tempat para warga mengambil air bersih untuk keperluan memasak, mandi, sampai minum.
Jadi, masyarakat tidak perlu jauh-jauh lagi ke sungai untuk mengambil air.
Selain itu, sumur ini diletakkan dekat dengan musala dan didesain seperti ada panggung di atasnya untuk acara-acara besar Islam.
Perwakilan Warga Dusun Ngasem Desa Gembong Kecamatan Arjosari Kabupaten Pacitan Jawa Timur, Lulut Pribadi mengungkapkan bahwa fungsi sumur wakaf ini multifungsi.
“Dekat dengan musala karena musola sering mengadakan acara hari besar Islam. Multifungsi kegunaannya. Atasnya bisa digunakan sebagai panggungnya,” ujarnya kepada wartawan dalam acara Press Touring – Goes to East Java Wakafverse bersama Dompet Dhuafa, Selasa (25/10/2022).
Program sumur wakaf dan air untuk kehidupan merupakan salah satu program unggulan Dompet Dhuafa untuk membantu masyarakat yang masih kesulitan mendapatkan air bersih.
General Manager Wakaf Dompet Dhuafa, Bobby Manullang menjelaskan bahwa tidak hanya menambah titik sumur baru, program ini juga memperbaiki atau melakukan penyempurnaan pada sumur yang ada.
“Tergantung kondisinya. Kita lihat sumur yang ada dan dilakukan penyempurnaan apabila memungkinkan,” ujarnya dalam acara Press Touring.
Sebelum ada sumur wakaf ini, masyarakat sekitar Dusun Ngasem harus bolak-balik mengambil air sebanyak empat sampai lima kali dalam sehari.
Terlebih lagi, apabila musim kemarau yang membuat sungai kering. Hal tersebut menambah kesulitan dalam mendapatkan air bersih.
Dengan adanya sumur yang baru diresmikan pada bulan Agustus lalu, masyarakat menjadi lebih mudah untuk mendapatkan air bersih. [Cms]