FILANTROPI Muda Indonesia (FMI) berhasil menghimpun Rp4,7 miliar (Rp4.755.605.000) dalam bentuk 4.528 box living support berupa pakaian, jaket musim dingin, selimut, makanan, keperluan medis, keperluan bayi dan anak dan alat penyaring air bersih.
Setelah selama puluhan tahun dijajah Israel, belasan ribu nyawa warga sipil Palestina yang tidak berdosa sudah terenggut, rumah-rumah tempat berlindung sudah dihancurkan, serta berbagai fasilitas publik sudah diruntuhkan oleh roket-roket Israel.
Keadaan ini tentunya sangat mempengaruhi keadaan perekonomian masyarakat Palestina untuk bertahan hidup di tengah perang, bahkan saat ini, 80% dari populasi Gaza bergantung dari bantuan internasional.
Ketua Tim Perumus FMI Ahmad Zaki Ali mengatakan, FMI bergerak merangkul berbagai lembaga, yayasan, komunitas dan elemen usaha serta masyarakat umum yang mempunyai pandangan yang sama untuk membantu warga Palestina.
“Alhamdulilah antusiasnya sangat besar sehingga kami harus membatasi bantuan yang masuk ke posko bantuan, dan bantuan yang kami terima pun tidak hanya dalam bentuk dana saja, tapi juga dalam bentuk barang yang bisa men-support kehidupan mereka (warga Palestina) di sana,” ujar Ahmad Zaki Ali saat ditemui di Gudang Bantuan Palestina, Tanjung Priuk.
Bekerja sama dengan TNI AL Indonesia, penyaluran bantuan kemanusiaan untuk Palestina ini akan menempuh jalur laut dengan menggunakan armada kapal kemanusiaan atau kapal Rumah Sakit KRI dr. Radjiman 992 yang rencananya akan diberangkatkan pada Desember 2023.
Panitia Posko Bantuan Kemanusiaan Korban Perang Palestina Letkol Laut (P) Edy Irawan mengatakan, antusias masyarakat sangat besar dalam memberikan bantuan untuk warga Palestina.
“Setiap hari, masyarakat itu datang membawa bantuan yang tidak sedikit, seperti hari ini dari teman-teman NGO datang bawa bantuan sampai 4 truk besar,” kata Letkol Laut (P) Edy.
baca juga: Qudwah Indonesia dan Aliansi Armada Kepedulian Kirim Tiga Kontainer Bantuan ke Palestina
Kolaborasi Filantropi Muda Indonesia Himpun Rp4,7 Miliar untuk Palestina
Ia melanjutkan, sesuai perintah KSAL, pihaknya akan memfasilitasi tempat untuk paket-paket bantuan yang datang yaitu berupa gudang-gudang tambahan.
“Untuk itu, melalui perintah Pak KSAL, Angkatan Laut akan mewadahi bantuan yang datang dengan memberikan fasilitas berupa gudang-gudang tambahan bekerja sama dengan PT Pelindo untuk menyimpan bantuan sebelum dikirim,” lanjutnya.
Tak lupa, ia pun mengucapkan apresiasi kepada masyarakat yang turut berpartisipasi dalam kepedulian tersebut.
“Kami ucapkan banyak terima kasih dan kami sangat berusaha untuk menjaga dan menyampaikan amanah dari masyarakat Indonesia ini,” ujar Letkol Laut (P) Edy Irawan saat ditemui di Markas Kolinamil, Jakarta Utara.
Respon positif diberikan oleh masyarakat Indonesia sejak dibukanya penggalangan bantuan pada tanggal 11 November lalu.
Dari berbagai yayasan, komunitas, juga pengusaha Indonesia yang dihimpun oleh FMI, donasi yang terhimpun selama 3 hari tersebut mencapai Rp4,7 miliar (Rp4.755.605.000,-) dalam bentuk 4.528 box living support berupa pakaian, jaket musim dingin, selimut, makanan, keperluan medis, keperluan bayi dan anak dan alat penyaring air bersih.
“Kami ucapkan terimakasih kepada semua donatur yang telah membantu Palestina dengan segala daya upaya, dan juga terima kasih karena sudah melihat situasi ini dari isu kemanusiaan yang menjadi alasan utama untuk membantu, bukan hanya melihat dari sisi agama. Harapan kami, donasi yang sudah dititipkan melalui FMI ini bisa tiba dan diterima oleh masyarakat Palestina. Mohon doanya,” tutup Zaki.[ind]