MELIHAT perkembangan pesat dari metaverse, IBF Net Group, Dompet Dhuafa, dan LiSEnSi (Lisensi) UIN Jakarta berinisiasi menggelar webinar internasional.
Webinar tersebut bertema “Halal Ecosystem in Metaverse” yang diselenggarakan Kamis (12/1).
Seperti diketahui! Metaverse diramal akan menjadi teknologi masa depan. Hal ini karena pandemi Covid-19 mendorong banyak orang beralih ke digital, termasuk merevolusi perekonomian, tempat kerja hingga pendidikan.
Baca Juga: IBF Net Group Kembangkan Miniatur Ekonomi Islam Menjadi Metaverse Syariah Pertama di Dunia
IBF Net Group, Dompet Dhuafa, dan LiSEnSi UIN Jakarta Gelar Webinar Internasional, Dukung Perkembangan Metaverse
Metaverse sendiri merupakan versi teranyar dari virtual reality (VR) tanpa komputer yang semakin digandrungi oleh masyarakat.
Webinar “Halal Ecosystem in Metaverse” diikuti oleh lebih dari ratusan peserta dari kalangan profesional, mahasiswa, media, maupun akademisi dari berbagai lembaga dan universitas di Indonesia.
Webinar ini membahas mengenai perkembangan ekonomi syariah di ekosistem
digital dan metaverse, sharing session menjadi NFT creator dan figur publik di dunia digital, hingga tanya jawab mengenai web 3.0, blockchain, dan lain-lain.
Webinar internasional ini melibatkan para ahli dibidangnya yaitu Dr. Mohammed
Obaidullah, Ph.D Chairman dan Founder dari IBF Net Group, Alfi Prakoso, visual content
creator dan multimedia specialist, Dwi Nur’aini Ihsan, M.M, Secretary of Sharia Economics
Program UIN Jakarta dan M. Atiatul Muqtadir sebagai figur publik.
Dalam persentasinya Chairman IBF Net Group, Dr. Mohammed Obaidullah menyampaikan
bahwa IBF Net Group siap meramaikan perkembangan industri metaverse di Indonesia.
Metaverse yang sedang dikembangkan, merupakan perluasan miniatur ekonomi Islam yang menjadi fokus dari IBF Net Group. “Proyek ini terdiri dari dua komponen: metaverse untuk pembelajaran dan market-place. Inisiasi ini, merupakan yang pertama dari jenis metaverse yang pernah ada.
Hal ini karena, IBF Net Group akan menerapkan teknologi metaverse untuk
menciptakan pasar yang sesuai dengan sistem keimanan dan kepercayaan masyarakat Islam,” ungkapnya.
Dengan didukung sepenuhnya oleh Algorand Foundation, proyek IBF Net Group ini
mempertimbangkan lingkungan budaya yang unik, peraturan, dan kebijakan yang ada di Asia Tenggara terkait industri metaverse. Dr. Mohammed Obaidullah juga menyatakan bahwap royek ini memiliki dua tujuan.
“Kami memiliki tujuan untuk menciptakan tempatp embelajaran terbuka tentang meta serta menjadikannya sebagai wadah dalamm emperoleh dan berbagi pengetahuan kapan saja, di mana saja.
Selain itu, menciptakan pasar terbuka dan meta market-place sebagai sarana untuk membeli dan menjual dengan kualltas yang lebih tinggi secara informasi dan perlindungan.
Secara keseluruhan, metaverse yang dikembangkan oleh IBF Net Group ini merupakan proyek inovatif dengan tujuan menciptakan metaverse yang sesuai dengan syariah.
Proyek ini semakin memperluas
gagasan miniatur ekonomi Islam di dunia web 3.0 dan menunjukkan potensi teknologi
metaverse dalam menciptakan pasar yang lebih efisien dan manusiawi,”tambahnya.
Dwi Nur’aini Ihsan, M.M selaku Secretary of Sharia Economics Program UIN Jakarta juga
menekankan mengenai digitalisasi ekonomi syariah.
“Pertumbuhan ekonomi syariah akan
bertumbuh cepat dengan adanya digitalisasi,” ungkapnya.
Dwi mengatakan bahwa pengembangan ekosistem ekonomi syariah di Indonesia cukup berkembang pesat.
“Perkembangan ini didukung oleh potensi-potensi yang ada di Indonesia seperti: 86%
penduduk muslim, banyaknya rumah-rumah ibadah, lembaga keuangan bank dan non bank
syariah yang semakin berkembang serta Industri halal baik dibidang pariwisata, kuliner
hingga fashion halal,” tambahnya.
Selain itu, Dwi juga mengatakan bahwa peran mahasiwa dalam perkembangan ekosistem halal ini sangat besar, diantaranya sebagai garda terdepan dalam edukasi masyarakat terkait digitalisasi ekonomi syariah.
Yudha Andilla, Manajer Retail Fundraising Dompet Dhuafa juga menyampaikan betapa
pentingnya peran generasi muda dalam menyikapi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
“Harapannya dengan adanya seminar awal tahun ini semoga dapat memberikan
pencerahan kepada generasi muda, khususnya mahasiswa agar dapat memanfaatkan perkembangan teknologi digital sebagai sarana untuk merepresentasikan dan memproyeksikan diri secara baik dan benar kepada publik baik secara langsung maupun tidak langsung melalui media digital,” ungkap Yudha.
Acara yang juga dihadiri oleh komunitas web 3.0 dari Malaysia ini, diselenggarakan secara
gratis.
Menariknya, tidak hanya mendapatkan edukasi, peserta dapat berkontribusi secara
langsung terhadap proyek sosial dari Dompet Dhuafa.
“Dalam acara ini dilaksanakan
penggalangan donasi melalui Dompet Dhuafa. Hasil donasi tersebut sepenuhnya disalurkan
melalui “Program Kemanusiaan Bantu Korban Gempa Cianjur” yang pada saat November
lalu dilanda musibah.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada IBF Net Group dan UINJ akarta atas terselenggaranya acara ini. Semoga kolaborasi kebaikan ini tidak hanya pada
saat ini saja tapi dapat berkolaborasi di kesempatan berikutnya,” tutupnya. [Cms]