Psikolog UGM, Sutarimah Ampuni, S.Psi., M.Si., MPsych., Psikolog., memberikan tips mengelola emosi. Seperti diketahui, emosi merupakan suatu hal yang dimiliki oleh setiap manusia. Namun, apabila tidak dikelola dengan baik, emosi tidak jarang justru menjadi suatu hal yang negatif.
Baca Juga: Ayah Bunda, Jadilah Teladan dalam Mengelola Emosi
Psikolog UGM Bagikan TIps Mengelola Emosi
Salah satu tips dalam mengelola emosi adalah menahan/menekannya. Misal, saat berduka menahan rasa duka karena tidak ingin terlihat lemah dan berduka di hadapan orang lain.
“Namun, strategi tersebut kurang bagus karena kalau terlalu menahan akan berbahaya. Ibarat botol yang diisi air soda dan ditutup rapat suatu saat akan meledak, begitu juga dengan emosi,” jelas Dosen Fakultas Psikologi UGM ini.
Ampuni mengatakan cara lain mengelola emosi adalah dengan merenung. Mengekspresikan emosi dalam bentuk diam dan menyendiri.
Berikutnya, mengekspresikan emosi secara berlebihan atau agresif. Misalnya, marah-marah dan berperilaku kasar serta merugikan orang lain.
Selain itu, Ampuni mengatakan tidak semua emosi harus diekspresikan atau dilepaskan. Namun, harus selektif dalam melepas dan menahan emosi.
Terkadang, kita harus melepas dalam ukuran yang tepat, tetapi kadangkala juga harus menahan.
Terdapat beberapa cara dalam mengelola emosi
Pertama, melakukan pemilihan situasi. Memilih akan merasakan emosi atau tidak. Misalnya, setiap melihat dialog politik di TV kita mudah tersulut amarahnya. Maka sebaiknya hal tersebut dihindari.
Sebelum melakukan pemilihan situasi, kita harus punya self awareness mengenai emosi kita sendiri. Aware apa yang membuat kita marah, kecewa dan lainnya.
Kedua, memodifikasi lingkungan. Sebagai contoh, saat kita merasa galau dan sendu bisa menata ulang kamar agar lebih bersemangat.
Ketiga, mengubah dalam diri sendiri. Salah satunya dengan mengubah pemikiran terhadap suatu persoalan. Misalnya, saat diputuskan pacar pasti merasa sedih.
Guna mengurangi kesedihan bisa berpikir mungkin itu bukan jodoh saya, mungkin nantinya saya bisa mendapat yang lebih baik lagi.
“Coba pengaruhi dan ubah pikiran negatif menjadi positif/lebih optimis. Memang ini tidak mudah terlebih saat kondisi terpuruk, tetapi harus ada kemauan untuk itu,” ucap Ampuni.
Keempat, mengalihkan perhatian. Misal dengan melihat tayangan komedi, jalan-jalan atau melakulan hobi untuk mengalihkan emosi.
Kelima, mengambil jarak dari emosi yang dirasakan. Contohnya, ketika marah tidak langsung diekspresikan dengan berdiam diri dulu dan lainnya.
“Mengambil jarak ini juga bisa dengan mensugesti diri, seperti hari ini aku sudah banyak emosi negatif sekarang akan memberi kesempatan tubuh dan pikiran untuk istirahat serta tidak memberi kesempatan bagi emosi negatif menguasai waktu yang ada,”paparnya.
Ampuni kembali menekankan pentingnya mengelola emosi agar tidak berdampak buruk baik bagi diri maupun orang lain dan lingkungan sekitar.
“Kita harus menjadi tuan untuk emosi kita. Kita harus bisa menguasai emosi dan biarkan kita dikuasai oleh emosi,”pungkasnya.
Sahabat Muslim, semoga kita bisa menjadi pribadi yang pandai dalam mengontrol emosi. [Cms]
Sumber: ugm.ac.id/Ika