NYERI dada yang berlangsung berulang, terutama saat beraktivitas, bisa menjadi gejala khas angina atau nyeri dada akibat gangguan aliran darah ke otot jantung.
Kondisi ini bisa terasa seperti ditekan beban berat di tengah dada, menjalar ke lengan kiri, punggung, bahkan ke ulu hati, dan sering kali disertai sensasi tercekik.
Angina refrakter adalah nyeri dada khas jantung yang muncul terus-menerus selama tiga bulan atau lebih, meskipun pasien telah menjalani pengobatan medis secara optimal, termasuk pemasangan ring atau operasi bypass.
Baca juga: Gejala Awal pada Penderita Kanker Lambung
Nyeri Dada Berulang Bisa Jadi Tanda Gangguan Jantung
Pasien dengan riwayat penyakit jantung koroner merupakan kelompok yang paling rentan. Namun, bukan berarti usia muda aman dari risiko.
Beberapa faktor risiko yang perlu diwaspadai, antara lain:
Tekanan darah tinggi (di atas 140/90 mmHg)
Diabetes yang tidak terkontrol
Kolesterol LDL tinggi (lebih dari 55 mg/dL pada pasien jantung)
Kebiasaan merokok
Riwayat keluarga dengan penyakit jantung
Nyeri dada pada angina refrakter umumnya:
Muncul di tengah dada
Menjalar ke lengan kiri, punggung, atau ulu hati
Terpicu aktivitas fisik ringan
Disertai keringat dingin berlebihan
Hilang timbul dalam periode tiga bulan
Jika nyeri dada muncul meski hanya naik satu lantai tangga, ini bisa menjadi tanda awal.
Pemeriksaan sebaiknya dilakukan sejak usia 40 tahun, terutama bila terdapat satu atau lebih faktor risiko. Pemeriksaan jantung bisa dimulai dari EKG, treadmill test, echocardiography, hingga CT scan koroner jika diperlukan.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
External Counterpulsation (ECP) adalah terapi non-invasif untuk pasien angina refrakter yang tidak dapat menjalani pemasangan ring atau bypass.
Dalam prosedur ini, pasien dipasangi manset di bagian kaki yang mengembang dan mengempis mengikuti irama jantung.
Tujuan ECP adalah meningkatkan aliran darah ke jantung dan mendorong terbentuknya pembuluh darah baru (neoangiogenesis).
Efeknya mirip olahraga, tapi pasif. Cocok untuk pasien yang tidak kuat berolahraga karena nyeri dada. Terapi ECP dilakukan sebanyak 35 sesi, masing-masing berdurasi satu jam, selama sekitar tujuh minggu. [Din]