ChanelMuslim.com- Pasien yang pernah terinfeksi COVID-19 dan telah dinyatakan sembuh, masih tetap perlu waspada, karena virus ini masih dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Lantas, seberapa besar pasien penderita Long Covid dapat sembuh?
Sekretaris Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr. Erlangga Samoedro, Sp.P(K) menjelaskan bahwa di atas 97,13 % pasien gejala Long COVID-19 dapat sembuh.
Menurut (World Health Organization) WHO pasien COVID-19 dapat sembuh dengan kasus ringan sekitar 2-3 minggu, kasus berat dan kritis 3 sampai 6 minggu.
Baca Juga: Covid-19 dan TBC Bisa Ditangani dengan Cara yang Sama
Apa itu Long COVID?
“Long COVID adalah menetapnya gejala-gejala tertentu pada pasien COVID-19 yang sudah dinyatakan sembuh sampai berminggu-minggu hingga berbulan-bulan,” ujarnya dalam webinar “Sindrom Pasca COVID (Long COVID) pada Sabtu, (03/04/2021) secara virtual.
Setelah pasien sembuh dari COVID-19
Biasanya, gejala yang masih dirasakan pasien meski dinyatakan telah sembuh di antaranya merasa mudah lelah, sesak napas, nyeri sendi, nyeri dada, batuk, dan anosmia (kehilangan indra penciuman).
“ Sekitar 44.1% mengalami kualitas hidup yang menurun. 89% mengalami gejala yang fluktuatif frekuensi dan intensitasnya, dan Lebih dari 50% mengalami gejala pada sore sampai malam hari 5.5% gejala muncul sepanjang waktu,” ungkapnya.
Gejala COVID-19 terkadang bisa bertahan selama berbulan-bulan. Setelah sembuh dari covid belum selesai sampai disitu juga, ternyata gejala-gejalanya masih mengikuti.
“Pasien Covid-19 yang membutuhkan pelayanan kesehatan pasca sembuh sekitar 45 % akan membutuhkan perawatan Kesehatan, dan 4 % membutuhkan rehabilitasi rawatinap, 1 % akan permanen membutuhkan pelayanan Kesehatan. Ketika masih ada gejala yang menetap itu yang disebut long COVID,”jelasnya.
Meski banyak orang yang dinyatakan bisa sembuh total dari COVID-19 dalam beberapa minggu, tetapi beberapa orang lainnya, khususnya mereka yang memiliki penyakit bawaan, lansia dapat terus mengalami gejala setelah pemulihan awal.
Kemudian pasien yang pernah terkonfirmasi COVID-19. Mengalami gejala gangguan paru dan pernapasan yang menetap lebih dari 4 minggu sejak awitan gejala COVID-19 sampai 12 minggu.
Dan terdapat salah satu atau lebih gejala dan atau tanda seperti Batuk kering atau berdahak, napas berat lelah berlebihan, serta terdapat kelainan hasil pemeriksaan radiologis atau kelainan faal paru.
Kondisi inilah yang disebut sindrom pasca-COVID-19 atau “long COVID-19”. Orang tua dan orang dengan banyak kondisi medis serius adalah yang paling mungkin mengalami gejala COVID-19 yang menetap, tetapi orang muda yang sehat juga dapat merasakan tidak sehat selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan setelah terinfeksi.
“Gejala yang baru ataupun berkepanjangan (long covid) dapat terjadi pada semua pasien post covid. Pasien long covid tidak hanya semata kelainan paru saja. Namun ternyata efeknya lebih dari sekadar infeksi paru-paru, gejala infeksi virus ini terjadi di berbagai organ tubuh. Perlu penanganan komprehensif untuk pasien long COVID,” tutupnya.\