MEMILIKI riwayat keluarga yang pernah menderita kanker memang dapat meningkatkan risiko kita terkena penyakit serupa.
Namun, penting untuk diketahui bahwa hal ini bukanlah vonis pasti, kanker tetap bisa dicegah dengan langkah-langkah yang tepat.
Orang yang memiliki kerabat dekat seperti orang tua, kakek-nenek, atau saudara kandung, yang pernah menderita kanker, berisiko lebih tinggi karena kemungkinan mewarisi perubahan genetik tertentu yang meningkatkan kerentanan terhadap kanker.
Usia saat diagnosis adalah informasi penting yang perlu diketahui. Semakin muda usia anggota keluarga saat didiagnosis, terutama jika di bawah 50 tahun, semakin besar kemungkinan kanker tersebut dipengaruhi oleh faktor genetik.
Jenis kanker juga berperan besar. Kanker payudara, ovarium, dan kolorektal merupakan beberapa jenis yang paling sering dikaitkan dengan faktor keturunan.
Baca juga: Simak Lima Kelompok yang Paling Berisiko Terkena kanker Serviks
Cara Mengurangi Risiko Riwayat Kanker dalam Keluarga
Jika lebih dari satu anggota keluarga menderita kanker yang sama, terutama tanpa faktor risiko lingkungan yang jelas, ini bisa menjadi sinyal adanya pengaruh genetik.
Perhatikan pola-pola tertentu dalam keluarga. Misalnya, jika seorang paman mengidap kanker paru-paru setelah bertahun-tahun merokok, itu berbeda dari situasi di mana beberapa saudara non-perokok terkena kanker paru-paru di usia muda. Pola-pola seperti ini dapat menjadi indikator penting adanya risiko genetik.
Pertimbangkan tes genetik
Jika riwayat kanker dalam keluarga cukup kuat, dokter mungkin akan merekomendasikan konsultasi dengan spesialis genetika.
Mereka dapat melakukan tes untuk mendeteksi perubahan genetik yang berkaitan dengan peningkatan risiko kanker.
Banyak orang takut menjalani konseling genetika karena khawatir dengan hasilnya. Padahal, memiliki varian genetik tidak serta-merta berarti kita pasti akan terkena kanker.
Sebagai contoh, jika beberapa anggota keluarga menderita kanker payudara, kamu bisa menjalani tes BRCA1 dan BRCA2. Mutasi pada gen ini bisa meningkatkan risiko kanker payudara secara signifikan.
Untuk kasus kanker usus besar, dokter mungkin akan menyarankan tes untuk sindrom Lynch, yang bisa meningkatkan risiko hingga 80 persen pada pria dan 60 persen pada wanita. Kini tersedia pula tes genetik panel yang dapat memeriksa berbagai mutasi sekaligus.
Ubah gaya hidup, kurangi risiko
Hanya sekitar 10 persen kasus kanker yang disebabkan oleh faktor keturunan. Sebagian besar justru dipicu oleh pola hidup yang tidak sehat.
Sebuah studi di AS yang menggunakan data tahun 2019 memperkirakan bahwa sekitar 40 persen kasus kanker pada orang dewasa usia 30 tahun ke atas dipicu oleh faktor gaya hidup yang bisa diubah.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Berhenti Merokok
Merokok terbukti meningkatkan risiko berbagai jenis kanker, terutama kanker paru-paru. Semakin lama merokok, semakin besar risikonya. Namun, berhenti merokok kapan pun tetap memberi manfaat.
Jaga berat badan ideal
Kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan risiko sejumlah kanker. Pola makan sehat yang kaya buah, sayur, biji-bijian utuh, dan kacang-kacangan, serta rendah daging merah dan olahan berkontribusi dalam menurunkan risiko tersebut.
Aktivitas fisik juga sangat penting, meskipun tidak selalu berhubungan langsung dengan penurunan berat badan. [Din]