• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Jumat, 19 September, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Fokus

Makna Ba’ah di Hadis Nikah

Juli 22, 2023
in Fokus
Jangan Cepat Silau dengan Gemerlap

Ilustrasi, foto: Fine Art America

112
SHARES
858
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

NABI shallallahu ‘alaihi wasallam menganjurkan para pemuda untuk segera menikah. Syaratnya, sudah punya kemampuan untuk ba’ah. Apa itu ba’ah?

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Wahai para pemuda, siapa yang sudah memiliki kemampuan untuk ba’ah maka hendaklah ia menikah. Sesungguhnya menikah itu lebih bisa menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan. Jika tidak mampu, hendaklah berpuasa sebagai perisai dirinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Apa sih makna ba’ah?

Para ulama memaknai ba’ah dengan dua hal. Makna pertama, ba’ah adalah kemampuan atau hasrat untuk melakukan hubungan seksual atau jima’. Makna kedua adalah kemampuan secara finansial.

Dengan begitu, jika ada seorang pemuda yang sudah punya hasrat untuk berjima’ dan sudah memiliki kemampuan finansial, maka menikah adalah pilihan yang tepat. Jangan lagi ditunda-tunda.

Pertanyaannya, bagaimana jika salah satu atau kedua makna itu belum ada? Solusi yang disampaikan Nabi adalah dengan melaksanakan puasa sunnah.

Tentu solusi ini tidak bersifat permanen. Jika ikhtiar sudah mencapai kemampuan ba’ah itu, maka disegerakan untuk menikah. Bukan sebaliknya, tidak merasa perlu untuk ikhtiar karena merasa cukup hanya dengan berpuasa sunnah.

Pertanyaan berikutnya, lebih besar mana porsi dari dua makna ba’ah itu: apakah hasratnya atau kemampuan finansialnya?

Kalau merujuk dari pengalaman hidup para sahabat Nabi radhiyallahu ‘anhum, banyak sahabat yang menikah dalam keadaan miskin. Bahkan sangat miskin.

Dan Nabi tidak melarang sahabat yang miskin itu untuk melangsungkan pernikahan. Bahkan Nabi ikut membantu mereka hanya untuk sekadar memberikan mahar ala kadarnya atau mencarikan dana semampunya untuk dibelikan makanan walimahan.

Dari sini bisa disimpulkan bahwa ba’ah lebih besar porsinya kepada makna kemampuan hasrat untuk berjima’. Sementara tentang finansial, bisa diikhtiarkan semampunya.

Bahkan di Surah An-Nuur ayat 32, Allah subhanahu wata’ala berjanji akan memberikan rezeki bagi para lajang miskin yang bertekad untuk segera menikah. “…jika mereka miskin, Allah akan memberikan kemampuan kepada mereka dengan karuniaNya….”

Pertanyaan selanjutnya, apa ada pemuda yang secara finansial tergolong mampu tapi secara hasrat seksual belum mampu?

Perkembangan sebuah generasi bergantung salah satunya karena lingkungan. Di masa Nabi, lingkungannya sangat baik, sehingga tidak heran jika pemuda saat itu siap mental untuk menikah di usia masih sangat muda. Meskipun secara finansial masih minim.

Di antara mereka ada Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu. Beliau menikah di usia 20 tahun dan istrinya yang juga putri Nabi, Fathimah radhiyallahu ‘anha, pada usia 19 tahun.

Apakah Ali bin Abi Thalib sudah sukses secara finansial saat menikah itu? Sama sekali tidak. Setelah menikah, bahkan beliau bekerja sebagai buruh kasar di seorang saudagar Yahudi di Madinah.

Nah sekarang, di zaman saat ini, lingkungan generasinya tidak sedang baik-baik saja. Tidak heran jika pemuda di usia dua puluhan, bahkan ada yang tiga puluhan, merasa belum perlu untuk menikah. Padahal secara finansial mereka sudah tergolong mampu.

Alasannya, mereka masih ingin bebas. Bebas menghabiskan waktu dengan berbagai hobi yang mereka suka.

Bagaimana dengan hasrat seksual mereka?

Nah tampaknya di sinilah batasannya. Jika sudah ada keinginan atau hasrat untuk berjima’, maka mereka sudah tergolong mampu secara ba’ah. Karena itu tidak ada alasan lagi untuk menunda nikah.

Tapi jika hasrat untuk berjima’ pun tidak ada, karena masih asyik disibukkan dengan berbagai hobi-hobi itu, maka boleh jadi mereka memang belum mampu secara ba’ah.

Meski begitu, mereka dianjurkan untuk memperbanyak puasa sunnah. Karena perangkap setan bisa melalui apa saja di saat seseorang tidak sedang berpuasa. Wallahu a’lam. [Mh]

 

 

 

 

 

 

Tags: Fobia Nikah Kalangan Muda
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Jarak Surga dan Neraka Tinggal Sehasta

Next Post

Cerahkan Kulit Wajah dengan Masker Kunyit Buatan Sendiri

Next Post
Cerahkan Kulit Wajah dengan Masker Kunyit Buatan Sendiri

Cerahkan Kulit Wajah dengan Masker Kunyit Buatan Sendiri

Jangan Samakan Kemampuan Orang tua dengan Guru dalam Mendidik Anak

Jangan Samakan Kemampuan Orang tua dengan Guru dalam Mendidik Anak

Tips menyimpan daun bawang agar tahan lama

Tips Menyimpan Daun Bawang agar Tahan Lama

  • Bun, Yuk Kenali Gangguan Pencernaan pada 1.000 Hari Pertama Bayi

    124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7389 shares
    Share 2956 Tweet 1847
  • Doa untuk Palestina Lengkap beserta Artinya

    1376 shares
    Share 550 Tweet 344
  • Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    4926 shares
    Share 1970 Tweet 1232
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3015 shares
    Share 1206 Tweet 754
  • Tafsir Surat Ath-Thariq Pengetuk pada Malam Hari

    419 shares
    Share 168 Tweet 105
  • Mandi Junub Menggunakan Shower

    4805 shares
    Share 1922 Tweet 1201
  • 25 Nama Bayi Laki-Laki Berawalan Huruf Z dalam Bahasa Arab

    628 shares
    Share 251 Tweet 157
  • Kisah Hasan bin Tsabit Dibayar Mahal untuk Menjelekkan Rasulullah, Tapi ini yang Terjadi

    477 shares
    Share 191 Tweet 119
  • Detik Terakhir Kehidupan Rasulullah, Kalimat Ummati Ummati Ummati Terucap

    505 shares
    Share 202 Tweet 126
  • Doa Rabithah dan Keutamaan Membacanya

    1979 shares
    Share 792 Tweet 495
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga