RELA begadang sampai menunggu waktu sahur dilanjut dan dilanjut dengan bangun siang. Banyak cara yang bisa dilakukan masyarakat dalam menjalankan ibadah puasa.
Dalam segi kesehatan, kebiasaan begadang di bulan Ramadan dilarang karena dapat membahayakan kesehatan.
Dikutip dari berbagai sumber, begadang di malam Ramadan dibagi menjadi tiga, menurut fatwa Syaikh Abdul-‘Aziz Aalu Syaikh – Min Fataawa Ash-Shiyaam.
Baca juga: 5 Efek Buruk Begadang Bagi Kulit Wajah
Hukum, Begadang di Bulan Ramadan Sampai Waktu Sahur
Begadang sangat dianjurkan jika bertujuan untuk ibadah, seperti dzikir, berdoa, shalat, membaca Al-Qur’an dan ibadah-ibadah lainnya. Khususnya pada 10 hari terakhir di bulan Ramadan.
“Adalah Nabi shallallohu ‘alaihi wasallam biasa menggabungkan antara shalat (malam) dan tidur. Lalu, bila telah tiba 10 (malam terakhir), beliau begadang dan mengencangkan ikat pinggang”. (HR Ahmad 25136)
Dalam hal ini, begadang yang diperbolehkan tidak membuat yang melakukan melewatkan waktu subuh dan dzuhur karena tertidur.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Rasulullah tidak menyukai tidur sebelum Isya dan berbincang-bincang setelah Isya. Oleh karena itu, tidak tidur di malam Ramadan hanya untuk berbicara, berkumpul, makan-makan, menonton film hukumnya makruh.
Walaupun hukumnya makruh, jika yang melakukan sampai melewatkan shalat subuh dan dzuhur maka hal itu menjadi haram untuk dilakukan.
Begadang untuk bergosip, berjudi, mabuk-mabukkan, berzina dan lain semacamnya maka hukumnya haram.
Terlebih jika keesokan harinya yang melakukan hal tersebut tidur seharian dan tidak sempat melakukan aktifitas dan ibadah yang menjadi kewajibannya. [Din]