MUHAMMAD Fauzan, seorang pria yang berprofesi sebagai guru, melakukan perjalanan sejauh 5000 kilometer menuju tanah suci dari Magelang, Jawa Timur dengan bersepeda pada 4 November 2021.
Dilansir dari Saudi Gazette, ia mengatakan “Niat utama saya adalah menunaikan haji dan mendoakan orang tua yang masih hidup serta keluarga dan kerabat.”
Berbicara tentang pengalaman perjalanannya, Fauzan ia berangkat dari kampung halamannya setelah menghadiri upacara wisuda dan memperoleh gelar master di Universitas Islam Malang.
Baca Juga Artike Sebelumnya: Pria Asal Indonesia Ini Melakukan Perjalanan Haji dengan Bersepeda
Kisah Perjalanan Muhammad Fauzan Bersepeda Menuju Mekah
Perjalanannya dimulai dengan menabung sebesar 10 juta rupiah. Ia juga mendapat tambahan uang untuk menutupi biaya perjalanannya dengan menjual jamu tradisional yang dibawanya dari Indonesia, selain melakukan bekam di masjid-masjid sepanjang perjalanannya dari Magelang.
“Tujuan pertama saya adalah Jakarta, yang jaraknya hampir 500 km dari tempat asal saya. Saya berjalan dari Jakarta ke Banda, dari sana saya naik feri ke Pulau Sumatera, dan setelah melewati provinsi Jambi, saya sampai di Pulau Batang kemudian naik feri untuk sampai ke Singapura, ”katanya.
Meski lelah dalam perjalanan, Fauzan tetap menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan dan biasa berbuka puasa di masjid-masjid di sepanjang rutenya di Singapura dan Malaysia. Ia mengikuti perayaan Idul Fitri di Malaysia.
Fauzan juga mengenang sambutan hangat yang diberikan kepadanya di Kedutaan Besar Indonesia di Singapura dan Malaysia. “Saat perayaan di Kuala Lumpur, Dubes RI untuk Malaysia Hermono ikut dengan saya bersepeda untuk menyampaikan solidaritasnya dalam misi tersebut,” katanya.
Fauzan mengatakan bahwa perjalanannya sebagian besar melalui hutan dan bertemu langsung dengan beberapa hewan, terutama monyet.
“Saya tidak membawa senjata apa pun untuk membela diri, tetapi hanya keberanian untuk menyelesaikan misi saya dengan yakin bahwa ‘di mana ada kemauan, di situ ada jalan’. Iklimnya agak keras dan di beberapa daerah hujan. Saya istirahat dan tidur lebih banyak di siang hari setelah mendirikan tenda di pinggir jalan, ”katanya.
Dia mencatat bahwa perjalanan itu sebagian besar pada malam hari. Dia menyiapkan teh dan makanan ringan di tenda dan biasa membeli makan siang dari kedai makan.
Pria berusia 28 tahun itu mengatakan bahwa dia akan segera bersepeda ke Madinah untuk mengunjungi Masjid Nabawi dan menyapa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Mengacu pada rencananya setelah haji, Fauzan mengatakan bahwa prioritas pasca haji adalah mengunjungi Masjidil Aqsha, tempat suci ketiga umat Islam. “Saya juga berencana mengunjungi negara-negara GCC selain Palestina sebelum terbang kembali ke Jakarta,” katanya.
Fauzan menceritakan kesulitan yang ia temui untuk mendapatkan izin perjalanan ke Myanmar setelah bersepeda melalui jalur panjang melalui Thailand.
“Semua upaya saya untuk mendapatkan visa masuk ke Myanmar sia-sia dan karenanya, saya terpaksa menghentikan perjalanan bersepeda di Thailand setelah melintasi hampir 4.000 km dengan sepeda dan karenanya saya terbang dari Bangkok ke Riyadh pada 26 Mei.”
Setibanya di Riyadh, beliau diterima oleh Dubes RI Abdul Aziz Ahmad dan Wakil Kepala Misi dan Kuasa Usaha Arief Hidayat.
Butuh waktu satu minggu untuk sampai di Mekkah dari Riyadh, bersepeda hampir 900 km. Kemudia dari sana ia bersepeda ke Jeddah dan mengunjungi KJRI. Ia disambut oleh KJRI Eko Hartono dan pejabat KJRI lainnya. [Ln]