ChanelMuslim.com – Wisuda Islamic Fashion Institute kali ini sedikit berbeda, lulusan batch 4 harus bisa menerapkan konsep “Zero Waste” dalam karyanya. Dari 10 desainer, terdapat dua desainer yang terpilih sebagai pemenang.
Salah satu pemenang kategori “Zero Waste”, Siti Salma Salsabila berbagi resep dan proses penerapan “Zero Waste” selama menghasilkan desainnya.
“Iya jadi yang kecil-kecilnya dibikin jadi kain perca, saya jahit lagi dan ditempel ke bagian yang tidak terlihat sampe habis,” ujar Siti Salma saat ditemui ChanelMuslim.com di Bandung, Rabu (19/12).
Ia mengungkapkan, selama prosesnya pun ia memantau tukang jahitnya juga agar tidak membuang kain sisa. Semua potongan yang kecil dikumpulkan dan diletakkan di belakang baju atau rok.
Konsep “Zero Waste” ini memang menjadi tantangan tersendiri. Kain dengan beberapa meter yang diberikan tidak boleh terbuang sediktipun. Semua kain harus mampu diolah.
Menurut muslimah yang berumur 19 tahun tersebut, adanya konsep ini karena banyak orang yang membuang limbah sembarangan. Para murid yang ikut serta dalam kelulusan pun tidak boleh membuang sisa kain.
“Dalam prosesnya memang harus mikir gimana kain sisanya harus ada di baju dan tidak dibuang,” jelasnya.
Kesulitan kain perca yang kadang tidak bisa terpakai harus terus diotak-atik.
Selama proses menghadapi “graduation show”, desainer muslimah ini mengungkapkan sempat sulit membagi waktu dengan ujian lainnya. Namun, hal tersebut bisa diatasi demi menuntaskan karya untuk kelulusannya.
Karya “Zero Waste” milik Siti Salma ini terinspirasi dari kehidupan di tengah Kota New York yang dijuluki sebagai “the crossroads of the world”. Ikon yang mudah dikenali di kota ini berupa taksi yang tercermin dalam paduan warna kuning.
Filosofi Warna kuning sendiri melambangkan sebuah kecerian, warna terbaik dalam menciptakan antusiasme dan warna yang dapat membangkitkan optimisme. Abu-abu dalam desainya melambangkan keseimbangan dan bersifat netral. ltulah cerminan hecticnya Kota New York yang tidak pernah tidur.
Setelah lulus, ia merasa memiliki tangungjawab agar brandnya nanti bisa menerapkan konsep “Zero Waste”.
“Saya ingin karya saya nanti bisa memanfaatkan kain-kain sisa agar tidak merusak lingkungan,” tutupnya. (Firda)