ChanelMuslim.com – Terjadi perubahan gaya hidup saat masa pandemi ini di Indonesia, rupanya tidak menyurutkan customer untuk melakukan pembelian atau belanja. Kenyataannya pasar itu memang sangat menarik. Hal tersebut diucapkan Hannie Hananto, salah satu desainer yang tergabung dalam IFC, pada Sharing Session di Zoom. (22/6)
Meskipun belum ada survei khusus tentang hal ini tetapi pada saat customer di rumah saja dengan tetap mengakses sosial media, mereka melakukan pembelian mulai dari produk makanan, produk interior, dan produk fashion.
New Lifestyle Images
Meskipun tidak terjadi interaksi langsung dengan customer tetapi terjadi penjualan. Lifestyle online ini sudah dirasakan sebelum PSBB dan lebih terasa saat PSBB. Cerita dan solusi Hannie di balik pandemi. Ketika wabah corona ini pertama kali diumumkan oleh pemerintah tidak berlama kaget, Hannie langsung mengambil tindakan awal.
Solusi 1, yaitu menyiapkan infrastruktur penjahit. Hannie menduga kasus ini akan lama dan akan mengubah semua sistem. Oleh karena itu, kami siap dengan kondisi penjahit melanjutkan pekerjaan di kampungnya seperti Sumedang.
Jadi sistemnya, bahan baku dan gambar dikirim ke Sumedang. Selesai pekerjaan jahit lalu dikirim balik ke Jakarta. Kalau bahan baku Print didapat di Jakarta, masalah akan banyak terjadi terutama karena jarak.
Solusi 2. Pada saat itu ada event yang tertunda “Femme Makassar “ di Maret. Lalu diundur ke Juli hingga waktu yang belum pasti. Padahal saat itu Tim Hannie telah menyiapkan banyak stok dress dan hijab untuk Bazar dan acara Fashion Show. Bagaimana cara menjual stok yang banyak tanpa harus diskon besar karena ini adalah stok baru?
[gambar1]
“Caranya dengan tidak malu berjualan secara langsung di sosial media. Di sini kami fokus di IG untuk belajar dari video kaum milenial di Tiktok. Berani langsung membuat video review produk koleksi di IG story dan di Feed IG Anemone (brand) dan responnya positif. karena langsung mendekatkan desainer dan customernya,” kata Hannie.
“Ada interaksi ada pembelian,” tambahnya.
Solusi 3. Pada saat masker langka dan beberapa jenis masker tertentu hanya boleh dikenakan oleh medis. Sementara masyarakat umum disarankan mengenakan masker dari kain.
“Pada saat itu saya belum membuat masker kain, malah mengenakan masker buatan Mbak Hendri dan Mas Philip IFC Jogja, lalu timbul ide membuat masker yang sesuai dengan gaya desain saya kemudian dicocokan dengan Motif hijab dan Motif Dress juga dan dibagi di Instagram. Alhamdulilah respon postif.”
Bagaimana cara membentuk image baru dari desain itu penting dan perlu kepekaan atau responsif membaca apa yang lagi ‘Hype’ di pasar.
Untuk langkah ke depan, trend ini akan berjalan terus dan berubah setiap saat.
“Tidak ada yang tetap di dunia ini karena yang tetap adalah perubahan itu sendiri. Yang perlu dilakukan ke depan adalah amati, peka, dan responsif terhadap perubahan,” tutup Hannie. [Wnd/Ds]