ChanelMuslim.com – Manfaat sekolah Islamic Fashion Institute bagi calon desainer begitu banyak. Menurut Irna Mutiara, adanya sekolah Islamic Fashion Istitute bisa dijadikan tempat untuk saling berbagi, berdiskusi dan belajar bersama.
“Dengan adanya sekolah ini, kami saling belajar, saling sharing dan mendengar juga, bahkan mereka idenya juga kadang diluar dugaan kita,” ujar Irna Mutiara, founder dan pengajar sekolah Islamic Fashion Istitute (IFI) di Bandung, Rabu (19/12).
Ia mengungkapkan, mayoritas murid bisa langsung menerapkan ilmu yang didapat. Para pengajar juga mendorong dengan segala macam cara agar karakter desainnya bisa keluar. Misalnya, ada yang datang dari daerah dan gayanya masih planga plongo, sekolah IFI berusaha membantu supaya ia lebih berkarakter.
Dalam menumbuhkan karakter, latar belakang pengajar sekolah IFI datang dari praktisi dan dosen. Ilmu secara teori dari dosen digabungkan dengan praktisi yang menggeluti bidang fashion, ciri khas ini yang menjadi pembekalan untuk para murid lebih baik lagi.
“Terus kita tanya juga di daerahnya ada apa aja, jadi mereka bisa mengeksplor daerahnya sendiri, awalnya gak terpikir, tapi setelah didorong itu mereka jadi bisa,” tambahnya.
Ketika para murid blank, para pengajar berusaha mengingatkan dengan cara melihat referensi kembali yang perlu dipelajari. Dari referensi, para murid yang nantinya menjadi desainer ini bisa memodifikasi sesuatu yang berbeda.
Murid-murid yang masih polos, tapi punya potensi ini diusahakan untuk selalu diarahkan. Calon-calon desainer tersebut seperti berlian, jika terus digosok akan bersinar.
Selain itu, ada juga murid yang memang sudah jago dalam berbinis fashion muslim. Dalam sebulan, 20 ribu baju bisa terjual sekaligus. Namun, murid ini hanya bisa menjual dan belum memiliki konsep dan ciri khas tersendiri.
“Nanti lama-lama mereka yang seperti itu bisa bosan dan mati gaya,” jelasnya.
Para pengajar pun mendorong murid mengembangkan desain khas daerah atau keunikan lainnya. Memperbaiki koleksi desain yang seharusnya bisa lebih baik. Murid-murid juga diusahakan agar bisa mendorong perekonomian pengrajin daerah.
Murid-murid yang sudah mahir berbisnis juga bisa berbagi pada teman-temannya. Konsep berbisnis dibagikan secara sukarela. Berbagi memang menjadi ciri khas IFI.
“satu hal lagi yang penting manfaatnya, murid-murid ini ditanamkan agar tidak ikut-ikutan dan tidak goyah dengan kaidah luar atau hal luar. Mereka harus kuat menjaga ciri dan khasnya sebagai desainer muslim,” tutupnya. (Firda)