ChanelMuslim.com – Abaya adalah gamis seperti jubah hitam biasa yang dikenakan oleh perempuan muslim, merupakan bentuk gaun tradisional untuk banyak lokasi dari semenanjung Arab termasuk Arab Saudi dan United Arab Emirates. Di Iran dan sebagian besar Negara Timur Tengah Abaya ini disebut sebagai kerudung dan di Asia Selatan disebut burqa. Pada perkembangannya, Abaya tidak lagi melulu berwarna hitam polos, muslim timur semisal di Asia suka sekali dengan Abaya berwarna dengan barbagai aksen dan aplikasi.
Pada MUFFEST kali ini, Nura terinspirasi dari keanggunan Abaya yang sudah dimodifikasi dengan padanan Batik Truntum. Batik Truntum mempunyai tatanan yang tampak seperti jajaran bintang gemerlap dimalam hari. Batik Truntum adalah simbol harapan dari Kanjeng Ratu Kencana (Permaisuri Sunan Pakubuwono III) karena Batik Truntumlah yang membuat Sang Raja jatuh cinta kembali kepada Sang Ratu. Sebab, Sang Ratu tak mampu memberikan keturunan kepada Pakubuwono III sehingga membuat Sang Raja berniat untuk menikah lagi. Sang Ratu tidak bisa berbuat apa – apa lagi karena keputusan Sang Raja tidak dapat diganggu gugat, kemudian Sang Ratu merenung dan menatap bintang di langit. Untuk mengusir kesendirian dan kesedihannya, sang ratu melakukan kegiatan membatik dengan membuat motif batik bintang di langit malam. Sang Raja selalu memantau perkembangan proses pembatikan Sang Ratu, seiring berjalannya waktu, rasa cinta Sang Raja kembali tumbuh.
[gambar1]
Apa makna dan arti kata NURBAYA dalam konteks bersama antara Oewi Wahyono dan Adi Barlan?
“Pengertian sederhananya, seperti paduan desain dengan tampilan anggun dan elegan juga dalam bahasa mode yang kami terjemahkan untuk karya kami sehingga terciptalah suatu kreasi “NURBAYA” yang indah dan memiliki nilai budaya dan history.
Dengan koleksi 18 looks dan beberapa warna seperti Hitam, Ungu, Maroon, Gold, Putih, dan Navy Blue,” ujar Oewi Wahyono di sela kegiatan MUFFEST pada hari Ahad (23/02/20) di Hall Cendrawasih Jakarta Convention Center.[ind/Walidah]