ChanelMuslim.com – Ingin hijrah menjadi lebih baik, desainer Anggia Handmade memberikan koleksi syari terbaru. Dalam kesempatan Annual Fashion show bertajuk “Revolution”, Anggia mempersembahkan koleksi syari bagi para muslimah.
“Untuk koleksi syari ini, bahan dibuat lebih lebar, longgar tapi tetap simple, ringan dan tidak membentuk tubuh. Bahannya tidak terlalu seperti koleksi terbaru lainnya,” ujar Anggia Mawardi, founder and creative director Anggia Handmade di Moxy, Bandung, Kamis (21/03).
Dari segi produksi, produksi syari akan dikeluarkan dengan warna hitam dan abu-abu. Warna ini khusus bagi muslimah yang memang sudah berhijrah. Namun, bagi muslimah yang masih baru berhijrah, Anggi juga menawarkan warna sedikit lebih cerah.
Koleksi syari ini pun dikhususkan untuk Ramadan dan hari raya Idul Fitri. Tidak ada bordir sama sekali, permainan warna lebih ditunjukan. Salah satu hal menarik, Anggia juga membuat kerudung panjang menutupi dada.
[gambar1]
Selain itu, Anggia juga menceritakan masa proses hijrahnya, sehingga dirinya semakin memperbaiki diri.
“Karena kebetulan aku bisnis di fashion jadi sekalian aku keluarkan produk syari. Aku jujur masih dalam tahap hijrah untuk terus meyakinkan diri, tapi ingin juga berdakwah lewat fashion,” ungkapnya.
Bagi desainer ini, salah satu bentuk hijrahnya juga melalui pembuatan koleksi khas syari. Anggia mengakui, ada proses hijrah yang saat ini dijalani.
Sebelumnya, keputusan hijrah semakin baik disebabkan ada ujian yang membuat kembali ke titik nol. Anggi merasa, Allah ingin dirinya lebih dekat dengan-Nya.
“Makannya kita jadi di titik bawah sampai down banget dan hanya kepada Allah harusnya minta pertolongan,” tambahnya.
Di titik ujian tersebut berbagai bentuk ujian dilalui mulai dari ujian keluarga, rumah tangga, anak bahkan ujian di bisnisnya. Saat itu, tempat usahanya sempat hilang semua karena ada maling yang mengambil.
Ujian kehilangan juga ditambah dengan Anggia harus keluar dari tempat praktek klinik giginya, sehinga 1-2 tahun desainer muslimah ini tidak bisa praktek.
“Padahal kalau bisa dibilang, saya gak praktek itu udh kehilangan karena udah jadi satu jiwa. Jadi untuk menolong orang lewat ilmunya gak bisa dpisah-pisah,” jelasnya.
Desainer yang berprofesi menjadi dokter gigi ini pun akhirnya pasrah. Anggia menerima semua kejadiannya. Dukungan keluarga dan anak-anak membuat dirinya kembali bangkit. Anggia banyak melakukan istighfar, menelaah diri dan intropeksi diri.
Ketika pasrah dan bangkit, proses yang dilaluinya berjalan lebih tenang. Keadaan pun kembali normal.
Melalui baju syari, cara ini menjadi salah satu proses yang dilakukan untuk terus berhijrah. [Firda]