DESAINER Sanet Sabintang menceritakan perjalanannya menuju fashion show ke Rusia yaitu Russian Islamic World-Kazan Forum.
Dalam akun IG-nya, Sanet mengawali cerita bahwa perjalanan itu seperti mimpi karena ia tidak menyangka sama sekali untuk turut serta dalam event internasional tersebut.
“Alhamdullilah, tanggal 18-21 Mei kemarin kami mendapatkan kesempatan menjadi delegasi dari Indonesia untuk mengikuti salah satu event muslim terbesar dunia di Rusia. Rusian Islamic World-Kazan Forum. Yang diikuti sekitar 75-80 negara,” tulis Sanet ketika sudah tiba di Rusia.
Sungguh, perjalanan fashion show kali ini sangat spesial menurut Sanet.
“Dimulai dari telepon Mas @alicharisma di pagi hari, hingga semua menjadi seperti mimpi. Terjadi sangat cepat bagai naik roller coaster rasanya,” tambahnya.
Karena waktu yang cukup mendesak, yaitu 10 hari untuk menyiapkan 15 looks dan segala ‘ubo rampe’nya dan di saat bersamaan, Sanet tidak bisa bepergian karena harus mengikuti ujian Assesor di Solo selama 5 hari.
“Hal yang pertama kali saya lakukan adalah mengumpulkan seluruh team dan meminta keridhoan mereka dalam melaksanakan acara ini. Alhamdullilah mereka ridho,” lanjutnya.
Idealnya, visa diurus dalam waktu 10 hari, karena surat undangan baru diterima H- 4 oleh Sanet, otomatis ia dan tim harus merayu Allah Sang Pengatur segalanya.
“Di situ keimanan dan kepercayaan kami sama Allah diuji. Saya sampai di titik zero. Kalau jadi berangkat alhamdullilah, enggak jadi, alhamdullilah,” ungkap Sanet pasrah.
Allah Subhanahu wa taala memberikan petunjuk kepada Sanet untuk menelepon Bu Dian Kemenparekraf dan Bu Riana Kemendag.
Cerita Sanet Sabintang Menempuh Perjalanan Fashion Show ke Rusia
“Masyaallah ternyata wasillah Allah terbuka dari sana. Pengurusan Visa yang kalau lewat agen dibandrol dengan harga 4 kali lipat dan enggak bisa keluar dalam 2 hari, dan lain-lain itu terpecahkan oleh staf beliau. Dalam 2 hari, visa keluar,” lanjutnya.
Tapi…ujian Allah belum kelar sampai di situ saja. Di bandara, maskapai menolak menerbangkan kami karena saat sampai di Kazan, visa kami belum berlaku.
“Ini tanggal 17, dan kami sampai di Kazan sesuai tiket jam 23.50. Visa berlaku tanggal 18 waktu 00, its mean 10 menit after landing. Padahal surat undangannya udah kami tunjukin,” katanya.
Akhirnya, Allah kasih solusi, mengganti schedule penerbangan dari turki ke Kazan tanggal 19-nya.
“Karena tanggal 18 tidak ada penerbangan ke Kazan dari Turki. Finally, dengan lari-lari, kami berhasil diberangkatkan…” ucap Sanet penuh syukur.
Baca Juga: 200 Brand Fesyen Muslim Ramaikan Hari Ke 2 MUFFEST+ 2022
Sebelum melanjutkan cerita, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada @indonesianfashionchamber Mas @alicharisma atas kesempatan yang diberikan kepada saya,
Pak @samsugaofficial mbak @anggiasarimawar yang sudah berkenan share dan menerima konsul di sela-sela waktu yang cukup padat,
@putrisavu udah mau minjemin-minjemin hape dan ngasih pulsa buat nelp ke Rusia. Ms. @lena__ne__lena dan team atas semua koordinasi dan kerja samanya yang masyaallah,
team @bank_indonesia_jember Bapak @yukonafrinaldo Pak Prayugo, Mas @agapito_gn atas support dan dukungan selama ini,
mbak @bundakafkakanya yang sudah mau menemani saya dalam kolaborasi yang masyaallah keren dan journey yang masyaallaaaaaaah,
bu Fitri @bcc_banyuwangi atas pernak-pernik manisnya, Bu Riana Kemendag dan Bu Dian Kemenparekraf atas support dan bantuannya dalam pengurusan visa dan informasi di Rusia,
mbak @puspitasrputri dan om @dedimsk atas bantuannya sebelum dan selama di Kazan sampai akhirnya bertemu dengan mas @muara_211 akhirnya anak lanang kami nambah lagi.
Dan pastinya, suami saya tercintah ayah @slamatwidodo68 yang sudah mengizinkan dan meridhoi saya untuk berangkat, love you more because Allah, juga anak-anak saya @ferozaksando dan @alexasuhitasando atas ridhonya…
All crew @sanet_official yang sudah bekerja keras, ridho dan loyal, saya beruntung dipersatukan sama kalian, Alhamdullilah…Allah lagi..Allah lagi.
Allah, balaslah kebaikan mereka semua dengan kebaikan yang berlimpah. Aamiin
Nah…saya lanjutkan ceritanya ya, jadi di hari pertama kami di sana, saya merasa beruntung karena bisa menyampaikan cerita tentang perkembangan fashion modest muslim di Indonesia.
Ini pengalaman yang bagi saya yang sukar untuk dijelaskan. Masyaallah Alhamdullilah saja.
Antara terharu, melted, dan “butterfly in my stomach”…
Nah…di acara ini, saya sempat berkenalan dan berdiskusi dengan beberapa pembicara dari negara lain, seperti Siberia, Moscow, Kazan tentang perkembangan modest fashion di negara mereka.
(Yah, tapi karena barrier bahasa, hanya satu dua orang saja yang bisa berbahasa inggris, maka tidak terlalu banyak informasi yang bisa tergali).
Barakallah, Sanet, semoga muslim modest fashion Indonesia makin berkibar di kancah internasional.[ind]
View this post on Instagram