Survei IDEAS: 91 Persen Karyawan Dirumahkan Tak Ikut Program Kartu Prakerja
29 November 2020 09:11:26
ChanelMuslim.com - Peneliti Lembaga Riset Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS), Ahsin Aligory mengatakan berdasarkan hasil survey yang dilakukan lembaganya, terdapat temuan yang menarik, yaitu 91 persen pekerja yang dirumahkan tidak mendaftar Program Kartu Prakerja.
Survey mengenai Program Kartu Prakerja tersebut dilakukan pada bulan Juni hingga Agustus 2020 dengan 346 responden berstatus karyawan dan wirausahawan, usia angkatan kerja yang tersebar di 12 provinsi, terutama DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah.
“Jika melihat responden survei ini yang dirumahkan, sangat sedikit sekali mengikuti Kartu Prakerja. Padahal salah satu target Prakerja yaitu menyelamatkan mereka yang terkena PHK. Ini salah satu temuan kita bahwa peserta yang dirumahkan banyak yang belum mengikuti program Prakerja,” kata Ahsin, di Jakarta, Kamis (26/11/2020).
Sebagian besar peserta Program Kartu Prakerja merupakan karyawan atau 59 persen dari total peserta. Sementara sisanya 41 persen adalah wirausaha. Responden karyawan yang mengikuti program kartu prakerja menyatakan bahwa program kartu prakerja sangat berbeda dengan program pelatihan yang pernah mereka dapatkan sebelumnya.
» Pembentukan Tim Pemulihan Ekonomi Nasional Dianggap Belum Penting
» BNI Syariah Gelar Webinar Hidup Sehat untuk Pegawai PLN
“Pelatihan yang mereka ikuti sebelumnya umumnya memiliki 3 tingkatan kualifikasi, yaitu training saat mencari kerja, magang sebagai sarana mengenal dunia kerja dan sertifikasi saat setelah bekerja untuk meningkatkan kompetensi profesional,” tutur Ahsin.
Ahsin menambahkan bahwa topik pelatihan yang ditawarkan terbilang sangat dasar dan bisa didapatkan secara cuma-cuma di dunia maya seperti pelatihan bahasa Inggris dasar, administrasi dan sekretaris, teknik menjual apapun, sukses bisnis online shop, menjadi content creator di youtube, menjadi barista dan membuka warung kopi, hingga teknik melamar pekerjaan dan teknik wawancara kerja.
“Hal tersebut jauh berbeda dengan kurikulum Balai Latihan Kerja (BLK) yang memiliki desain pelatihan berbasis kompetensi. Bahkan BLK kini telah berspesialisasi pada jenis keterampilan kerja yang spesifik,” ungkap Ahsin.
Ia mencontohkan, beberapa BLK yang memiliki spisialisasi keterampilan kerja yang spesifik seperti, Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Bekasi yang berfokus sebagai pusat kejuruan elektronika dan teknologi informasi, BBPLK Medan sebagai pusat kejuruan pariwisata, dan BBPLK Semarang sebagai pusat kejuruan fashion/garmen.
» Produk Fashion Jadi Sektor Terpopuler di Layanan E-Commerce
» Karyawan dengan Upah di Bawah Rp5 Juta akan Diberikan Bantuan, Ini Catatan Komisi XI DPR RI
Berdasarkan data yang dihimpun IDEAS, Sepanjang 2017-2019, pemerintah telah mendirikan 1.113 BLK Komunitas di lembaga pendidikan keagamaan di seluruh Indonesia, dengan kurikulum pelatihan teknik otomotif, las, pengolahan hasil pertanian, pengolahan hasil perikanan, perkayuan, teknologi informasi dan komunikasi, menjahit, teknik listrik dan pendinginan, serta industri kreatif dan bahasa.
“Dengan desain Kartu Prakerja, anggaran Rp5,6 triliun untuk biaya pelatihan daring hanya akan mengalir ke-8 platform digital. Bila dialihkan untuk ekspansi pembangunan BLK Komunitas baru, anggaran Rp5,6 triliun ini akan mengalir ke setidaknya 5.600 Pondok Pesantren, Seminari, Dhammasekha, dan Pasraman di seluruh pelosok tanah air,” tutup Ahsin.[ind]
02 April 2020 00:07:42
CIMB Niaga Syariah Dukung DT Peduli Himpun Zakat, Sedekah, dan Wakaf Pakai QR Code
27 December 2020 16:09:55
Apresiasi Nasabah Prioritas, BNI Syariah Gelar Webinar Istiqomah Sehat dan Bahagia
13 October 2020 11:22:09
Tiga Bank Syariah BUMN akan Gabung
16 March 2020 21:45:01
Anis Byarwati: Penguatan Daya Beli Masyarakat Jaga Perekonomian Nasional di Masa Karantina Covid-19
17 January 2021 06:00:00
Ingin Tulisan Kamu Dibaca Ribuan Orang? Gabung OASE chanelmuslim.com Sekarang
15 June 2020 21:41:12