• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Selasa, 14 Oktober, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Editorial

Bendera Putih untuk PJJ

Juli 29, 2020
in Editorial
73
SHARES
564
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

 

ChanelMuslim.com- Sejumlah pihak terutama para orang tua sepertinya tidak lagi tahan dengan proses Pembelajaran Jarak Jauh atau PJJ. Sejumlah kendala kian bertumpuk. Mulai dari tidak tersedianya alat, mahalnya biaya pulsa, hingga kekhawatiran dampak fisik dan psikologis anak di masa PJJ.

Melalui pesan elektronik yang disebarkan melalui media sosial, sejumlah orang tua mengungkapkan kesumpekannya terhadap PJJ untuk anak-anak mereka. Ungkapan keprihatinan itu juga disalurkan sebagai kegelisahan bersama para orang tua, baik yang tinggal di perkotaan terlebih lagi di pedesaan, baik yang mampu dan terlebih lagi yang selama ini sudah terhimpit ekonomi di masa pandemi.

Sejak pemberlakuan masa PSBB, sudah 5 bulan anak-anak mengikuti PJJ. Hingga kini pun, belum ada kepastian kapan PJJ akan diakhiri. Sementara, tumpukan kendala baik dari siswa maupun orang tua, kian besar. Tumpukan ini dikhawatirkan akan memunculkan ledakan masalah, yang bukan hanya dari sisi siswa dan orang tua, melainkan juga dari kelumpuhan kecerdasan generasi di masa depan.

Dari data menunjukkan bahwa sekitar 57 persen, tenaga pendidik tidak siap melaksanakan PJJ. Mulai dari kendala alat, skill, dan kurikulum. Data lain juga menunjukkan, selama 5 bulan bergulirnya PJJ, terjadi jurang serapan pendidikan antara yang tinggal di perkotaan dengan di pedesaan. Hal ini karena PJJ tidak bisa dilaksanakan kecuali dengan ponsel pintar atau laptop. Plus, pulsa yang masih tergolong barang mahal.

Di sisi lain, pihak pemerintah dinilai belum melakukan langkah terobosan apa pun untuk memecah masalah yang menumpuk selama 5 bulan PJJ ini. Mulai dari penyederhanaan kurikulum, hingga penyediaan alat, setidaknya jaringan internet yang murah dan memadai di lingkungan pelajar.

Sementara, pihak pemerintah melalui Kemendikbud berdalih bahwa tidak semua kendala itu di bawah wewenangnya. Seperti penyediaan jaringan internet yang merupakan wewenang kementerian lain.

Begitu pun soal anggaran pendidikan yang dianggap rakyat sangat besar: 20 persen APBN. Kenyataannya, Kemendikbud memiliki anggaran hanya berkisar 70-an triliun, seperti halnya kementerian lain seperti Kemenkes. Dan itu pun sudah habis untuk biaya rutin seperti pembayaran honor sertifikasi guru non ASN.

Keadaan buntu ini akhirnya menyentak sejumlah pihak melakukan terobosan. Antara lain, pihak sekolah yang melakukan kreativitas agar PJJ lebih menarik meskipun tanpa panduan pemerintah. Langkah lain, sejumlah kepala daerah mulai membuka pembelajaran tatap muka khususnya di wilayah zona hijau. Meskipun, pihak sekolah merasakan bahwa membuka sekolah di masa pandemi tidak semudah yang dibayangkan. Hal ini karena adanya sejumlah tuntutan protokol kesehatan yang berdampak pada pembengkakan anggaran. Duit dari mana?

Secara global, masalah pendidikan di masa pandemi ini tampaknya kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Contoh yang paling sederhana, Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 hanya berkutat pada dua hal: ekonomi dan kesehatan. Sementara, tentang pendidikannya nyaris tak terdengar.

Jika keadaan ini terus berlanjut tanpa ada jalan keluar, bukan tidak mungkin, negeri ini akan kian kehilangan generasi unggul untuk waktu yang akan datang. Tanpa pandemi saja, mutu pendidikan nasional seperti berjalan di tempat. Sebuah jurnal internasional pernah menyebut bahwa target pencapaian pendidikan Indonesia untuk tahun 2021 baru bisa tercapai di tahun 2031.

Sejatinya, kapasitas Mas Menteri yang berlatar belakang keilmuan IT, sudah sangat pas untuk menghadapi problematika PJJ ini. Tapi sayangnya, justru masalah dan masalah yang kian bertumpuk dihadapi orang tua, siswa, dan sekolah.

Jangan heran jika setelah 5 bulan PJJ ini, orang tua hanya melihat awan gelap di atas ruang pendidikan anak-anak mereka. Sementara, belum ada satu pihak pun yang bisa memberikan kepastian kapan hal ini akan berakhir.

Sepertinya, tak ada lagi yang bisa dilakukan para orang tua, selain mengangkat bendera putih, sebagai tanda bahwa mereka sudah menyerah. Jangan-jangan, bendera putih pula yang akan dikibarkan pihak pemerintah.(Mh)

Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Sambut Idul Adha, CIMB Niaga Syariah Fasilitasi Pembayaran Qurban Secara Digital

Next Post

Viral tentang Klepon, Ini Referensi Mudah Membuat Kue Klepon untuk Para Milenial

Next Post

Viral tentang Klepon, Ini Referensi Mudah Membuat Kue Klepon untuk Para Milenial

BMH Jatim Salurkan Bantuan di Desa Krisis Air Bersih

BMH Jawa Timur Salurkan Bantuan di Desa Krisis Air Bersih

Kisah Bolen Bu Nita Tembus Akses Permodalan lewat Program Pemberdayaan UMKM

  • Tafsir Al Munir

    Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    4990 shares
    Share 1996 Tweet 1248
  • 12 Adab dalam Majelis Al-Qur’an

    4523 shares
    Share 1809 Tweet 1131
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3106 shares
    Share 1242 Tweet 777
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7504 shares
    Share 3002 Tweet 1876
  • Jangan Putus Asa, Ada 20 Pintu Rezeki yang Bisa Kamu Usahakan

    77 shares
    Share 31 Tweet 19
  • Menurut Global Flourishing Study, Indonesia jadi Negara Paling Bahagia di Dunia 2025

    68 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Saleh Aljafarawi, Jurnalis Palestina yang Syahid dalam Bentrokan di Kota Gaza

    72 shares
    Share 29 Tweet 18
  • Tidak hanya Anak, ini Alasan Orang Tua juga Harus Membatasi Penggunaan Gawai

    92 shares
    Share 37 Tweet 23
  • Pengertian dan Macam-Macam Makhorijul Huruf, Tempat-Tempat Keluarnya Huruf

    1205 shares
    Share 482 Tweet 301
  • Muswil V PW Salimah Sulsel Satukan Gerakan, Optimalkan Kemanfaatan Program

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga