ChanelMuslim.com – Sebuah konferensi besar tentang perjuangan rakyat Palestina dimulai Sabtu kemarin (27/4/2019) di kota Istanbul, Turki.
Dengan tema "Pertanyaan Palestina: Meneliti Sejarah, Geo-politik, dan Prospek Masa Depan", konferensi tiga hari ini menarik banyak partisipasi akademisi, peneliti, pakar, dan mahasiswa.
Diorganisir oleh Pusat Islam dan Urusan Global (CIGA) Universitas Istanbul Sabahattin Zaim, lebih dari 25 pembicara dari hampir 10 negara dijadwalkan berpidato di konferensi tersebut.
Dalam pidato pembukaannya, Wakil Presiden universitas, Prof. Nasuh Uslu, mengatakan bahwa terlepas dari puluhan tahun pemindahan, penderitaan, penahanan, dan penghancuran, perjuangan Palestina masih berlangsung lama.
"Orang-orang Palestina layak mendapatkan hak politik dan hak asasi manusia mereka yang mendasar," katanya. "Mereka juga pantas mendapatkan keadilan dan kenegaraan."
Uslu meminta para ahli, akademisi dan politisi dari seluruh dunia untuk melanjutkan upaya mereka mengumpulkan dukungan dan meningkatkan kesadaran tentang perjuangan Palestina.
Pembicara pada acara tersebut termasuk sejarawan Palestina, Salman Abu Sitta, John B. Quigley, seorang profesor hukum di Moritz College of Law di Ohio State University, Ilan Pappe dari University of Exeter dan Kepala Mandla Mandela yang berbasis di Inggris, cucu mendiang pemimpin Afrika Selatan Nelson Mandela.
Diskusi diperkirakan akan membahas beberapa aspek masalah Palestina, termasuk Yerusalem, hak untuk kembali, pemukiman Yahudi di Tepi Barat yang diduduki, serta penderitaan di Jalur Gaza yang diblokade.
Konferensi ini akan berakhir pada hari Senin dengan sesi berjudul "Tantangan dan Tanggapan: Lobi Pro-Israel, Normalisasi, dan Membangun Gerakan Solidaritas Transnasional." [ah/anadolu]