ChanelMuslim.com – Yunani mengutuk keputusan Turki pada hari Jumat lalu yang mengubah museum Hagia Sophia di Istanbul menjadi masjid, dengan mengatakan langkah itu akan berdampak tidak hanya pada hubungan antara kedua negara tetapi pada hubungan Turki dengan Uni Eropa.
“Yunani mengutuk dengan cara yang paling intens atas keputusan Turki untuk mengubah Hagia Sophia menjadi masjid. Ini adalah pilihan yang menyinggung semua orang yang juga mengakui monumen itu sebagai Situs Warisan Dunia. Dan tentu saja, itu tidak hanya memengaruhi hubungan antara Turki dan Yunani, tetapi juga hubungannya dengan Uni Eropa," kantor Mitsotakis mengatakan dalam sebuah pernyataan tertulis.
Mantan menteri luar negeri Yunani Dora Bakoyannis dan saudara perempuan Mitsotakis dalam kicauannya di twitter mengatakan bahwa Erdogan telah "melintasi Rubicon" dengan keputusannya tersebut, secara efektif bergerak sendiri jauh dari dunia Barat.
UNESCO pada hari Jumat juga mengatakan Komite Warisan Dunia akan meninjau status Hagia Sophia dan keputusan Turki menimbulkan pertanyaan tentang dampak pada nilai universal sebagai situs penting yang melampaui batas dan generasi.
Presiden Turki Tayyip Erdogan sebelumnya mengatakan pada hari Jumat bahwa shalat pertama akan diadakan di Hagia Sophia pada 24 Juli, setelah menyatakan monumen kuno itu kembali menjadi sebuah masjid menyusul keputusan pengadilan yang mencabut statusnya sebagai museum.
Erdogan mengatakan Hagia Sophia yang berusia hampir 1.500 tahun akan tetap terbuka untuk Muslim, Kristen, dan orang asing, tetapi menambahkan bahwa Turki telah menggunakan hak kedaulatannya untuk mengubahnya menjadi masjid dan akan menafsirkan kritik terhadap langkah itu sebagai serangan terhadap kemerdekaannya.[ah/memo]