ChanelMuslim.com – Jelang Idul Adha, banyak warga yang berencana berqurban di Bangladesh cemas dengan kenaikan tajam harga sapi menyusul upaya dari pemerintah nasionalis Hindu di India untuk mengintensifkan tindakan keras terhadap penyelundupan sapi lintas-perbatasan.
“Tahun lalu, untuk Qurban saya membeli sapi seharga 45.000 takas. Tahun ini, sapi di pasar dijual tidak kurang dari 65.000 atau 70.000 takas. Naik 1,5 kali lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Saya terpaksa membeli sapi yang lebih kecil untuk memenuhi anggaran saya,” ujar Jainal Abedin, seorang pemilik toko perbaikan ponsel di Dhaka, mengatakan kepada OnIslam.net.
Baca Juga: ‘Guest house’ Bangladesh Sediakan Makanan Gratis Ramadan untuk Semua
Warga Bangladesh Cemas dengan Kenaikan Harga Sapi Jelang Idul Adha
“Para pedagang di pasar ternak mengatakan bahwa harga sapi naik karena penurunan drastis kedatangan sapi dari India.”
Setiap tahun selama Idul Adha, sekitar dua juta sapi diqurbankan di Bangladesh. Menurut perkiraan yang berbeda, hampir 40% dari sapi qurban di Bangladesh berasal dari India.
Meskipun India tidak mengizinkan ekspor sapi ke negara manapun, sapi India telah diselundupkan ke Bangladesh selama puluhan tahun melalui perbatasan antara kedua negara.
Para pedagang sapi India mengirim sapi melalui jalur ilegal dan India melihat hal ini sebagai praktik penyelundupan. Tapi, di sisi lain, pemerintah Bangladesh melegalkan perdagangan dengan memberlakukan denda atau pajak pada setiap sapi.
“Namun, sejak sekitar awal tahun ini masuknya sapi India turun drastis karena patroli perbatasan semakin ketat di India,” kata Belal Ali, seorang penjaga sapi di Benapole, sebuah kota perbatasan Bangladesh terletak 90 km sebelah timur dari Kolkata, kepada OnIslam.net.
“Sampai Desember setiap hari, hingga 3.000 sapi memasuki Bangladesh dari India melalui titik perbatasan dekat dengan kota kami. Sekarang kami menerima cuma 150 sapi India perharinya,” tandas Ali.[af/onislam]