ChanelMuslim.com – Pelepasan 'Kapal Darurat Pangan' resmi dilakukan oleh AQL Peduli di Pelabuhan Pasar Baru Babang, Labuha, Pulau Bacan, Maluku Utara. Kapal pangan mengangkut 20 ton beras itu dilepas langsung oleh Pendiri AQL Peduli Ustaz Bachtiar Nasir (UBN).
Hadir dalam kesempatan itu diantaranya, Asisten I mewakili Bupati Labuha Amir Dokula Lama, Dandim Halmahera Selatan dan Kapolsek Babang, Bacan Timur.
Saat memberi sambutan, Amir mengatakan bawa desa Gane Luar merupakan wilayah terdampak gempa paling parah. Kondisinya diperparah dengan wilayah yang terisolir dan keadaan geografis cukup berat untuk menuju ke sana
Oleh karena itu, lanjut Amir, pemerintah sangat menyambut baik inisiatif penyaluran bantuan oleh AQL Peduli untuk desa Gane Luar.
"Kami pemerintah sangat berterimakasih dan mengapresiasi setinggi tingginya, semoga menjadi suatu amal sholih," katanya di Pelabuhan Pasar Baru Babang, Bacan, Sabtu, (19/10).
Sementara itu, UBN menegaskan bahwa program pengiriman bantuan pangan untuk Gane Luar adalah program tahap keempat. Program keempat fokus menangani penyaluran pangan, mengingat kondisi geografis belum memungkinkan bantuan bentuk lain. Adapun program pertama sudah dilakukan oleh AQL Peduli pada bulan Juli
"Bulan Juli, kita sudah menyalurkan ribuan pakaian dan selimut serta sembako." katanya.
Selanjutnya, imbuh UBN, tahap kedua AQL Peduli menyalurkan hewan kurban 9 ekor sapi dan kambing ke sejumlah titik pengungsian. Sebelum pulang ke Jakarta, UBN sempat menyebar tim untuk memeriksa keadaan pengungsi. Ternyata didapatkan setiap tenda sudah mulai kehabisan makanan pokok.
"Kita cek tinggal 10 kilo, kita lihat ada kekhawatiran di mereka, mungkin karena akses membeli beras cukup sulit, mungkin biaya angkutnya dengan kapal akan lebih mahal daripada harga berras itu sendiri," ujarnya.
Sehingga, kata UBN, di tahap ketiga tim AQL Peduli mengirim sagu lempeng sebanyak 10 ribu ikat untuk menutupi kebutuhan bahan pokok para pengungsi.
"Kita kirim sagu 10 ribu ikat, buat untuk cadangan sementara, sebelum beras datang," ujarnya.
Rencananya, katanya lagi, di tahap lima nanti AQL Peduli akan mulai menggulirkan program pembuatan rumah. Rumah hunian dengan material dari kayu agar tahan gempa.
"InsyaAllah program pemerintah akan masuk, tapi belajar dari Lombok dan Palu, kita merasa agak lambat. Jadi kita dahului bantuan pembangunan rumah," jelasnya.
UBN mengatakan bahwa AQL Peduli dalam mendampingi desa Gane Luar, merupakan lembaga yanh terdepan dan hingga saat ini masih berada di lokasi. "Saya sendiri pun, bulan Agustus datang ke lokasi, lewat laut ombak besar tidak bisa, akhirnya lewat darat naik motor," terangnya.
Program bantuan beras untuk desa Gane Luar, menurut UBN, totalnya sebanyak 120 ton dengan proyeksi peruntukan enam bulan. Namun, pengiriman dilakukan secara bertahap.
"Dikirim secara bertahap, setiap bulan dikirim 20 ton, karena kapasitas gudang kita di sana juga tidak memadai," katanya.
Terakhir, UBN menyitir surat al araf: 96, ia mengingatkan bahwa kesejahteraan suatu negeri bergantung pada iman dan ketaqwaan penduduknya. Bila manusia mendekatkan diri kepada Allah, maka Allah akan turunkan rahmatNya.[ah/rilis]