SPESIAL menyambut Hari Ibu, Evapora berkolaborasi dengan Gerakan #akuberdaya menggelar webinar dengan tema Melejitkan Keberdayaan Perempuan Melalui Aktivitas Ekonomi, Jumat (23/12/2022).
Webinar yang diikuti oleh puluhan perempuan-perempuan hebat menghadirkan pembicara Bintang Puspayoga (Menteri Pemberdayaan Perempuan RI), Giwo Rubianto (Pengusaha dan Ketua Umum Kowani),
Destry Anna Sari (Asisten Deputi Konsultasi Bisnis dan Pendampingan Kementerian Koperasi dan UKM), Lenny N. Rosalin (Deputi Bidang Kesetaraan Gender, Kementrian PPPA) serta Nina Nugroho (Founder Gerakan #akuberdaya).
Jutaan perempuan-perempuan Indonesia yang kuat berjuang memiliki kesempatan besar untuk bisa berdaya melalui aktivitas ekonomi sesuai dengan keahlian mereka masing-masing.
Perempuan tidak harus menjadi pengusaha yang memproduksi produknya sendiri untuk bisa menjadi seorang wirausaha.
Kita harus menyadari pentingnya berkolaborasi dalam menjalankan sebuah usaha agar keberhasilan segera tercapai.
Baca Juga: Esensia by Nina Nugroho Tawarkan Model Bisnis Kemitraan dan Reseller bagi Para Perempuan
Spesial Hari Ibu, Evapora Gelar Webinar untuk Keberdayaan Perempuan
Asisten Deputi Konsultasi Bisnis dan Pendampingan Kementerian Koperasi dan UKM Destry Anna Sari mengatakan bahwa pemerintah saat ini sangat mendukung rantai pasok yang berkelanjutan.
“Jika perempuan tersebut dalam sehari-hari kurang memungkinkan untuk mencurahkan waktu dan tenaga, perempuan tersebut dapat mengambil posisi dalam rantai pasok industri,” ujar Destry.
Destry juga meyakinkan bahwa untuk memulai sebuah usaha, jangan sampai para perempuan terbebani oleh modal.
“Ada 2 hal penting yang harus kita pahami sebelum memulai sebuah usaha yaitu mindset dan market,” kata Destry.
Destry menjelaskan, para perempuan hendaknya memiliki pola pikir menjadi wirausaha yang tangguh dan memahami target pasar yang diinginkan agar produk yang ditawarkan sesuai target pasar yang diinginkan, barulah memikirkan modal.
Sementara itu, Nina Nugroho mengatakan semua pilihan ada di tangan perempuan. Semua tergantung passion Ibu, apakah Ibu mau menjadi pengusaha atau menjadi rantai pasok industri.
Ibu juga yang menentukan apakah mau menjadi pengusaha yang berdiri sendiri atau pengusaha yang mau berkolaborasi.
“Semuanya tergantung pada Ibu sendiri, bidang apa yang ingin di tekuni. Ibu bisa menjadi dropshipper atau distributor dalam rantai pasok industri agar Ibu tetap mendapatkan pemasukan yang pasti,” kata Nina.
Perempuan harus memiliki komitmen dan daya juang dalam menjalankan usahanya dan harus bertanggung jawab dengan pilihannya.
“Bukan hanya untuk dirinya sendiri tapi juga keluarga dan untuk kepentingan masyarakat di sekitarnya,” tambah Nina Nugroho selaku Founder Gerakan #akuberdaya.
Lenny N. Rosalin selaku Deputi Bidang Kesetaraan Gender, Kementerian PPPA juga mengatakan pentingnya berkolaborasi.
“Kami fokus pada sejumlah desa dengan kriteria tertentu terutama dengan desa yang memiliki Kepala desa perempuan atau pemimpin daerah perempuan,” kata Lenny.
Kementerian PPPA ingin mengetahui apakah pemimpin tersebut memberdayakan perempuan-perempuan di daerah mereka tersebut.
“Karena kami ingin menjadikan desa-desa di Indonesia ramah perempuan dan anak,” lanjutnya.
Lenny juga mengatakan KemenPPA juga telah melakukan asesmen singkat terkait passion para perempuan di desa dengan memberikan pelatihan dasar.
“Ada 100 perempuan di salah satu desa yang memilih kuliner dan Wastra sebagai aktivitas ekonomi mereka,” tambahnya.
Selama pandemi, KemenPPPA tetap memberikan pelatihan di kantor-kantor kepala desa dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ada.
“Mereka dilatih sampai mampu memproduksi produk mereka sendiri dirumah, kemudian produk mereka dijual, dari hasil penjualan disalurkan untuk membantu keluarga lainnya yang membutuhkan di masa krisis,” ungkapnya.
Dengan segala keterbatasan, lanjut Lenny, ternyata perempuan di Indonesia dapat berdaya membantu orang lain dan masih tetap bisa mendampingi anak serta suami beraktivitas di rumah.
Lenny juga menekankan kepada perempuan Indonesia hendaknya mampu menghayati tema Peringatan Hari Ibu ke-94 yaitu “Perempuan Berdaya, Indonesia Maju”, untuk bisa terus berkreasi dan berinovasi dalam memberdayakan diri.
Semua wanita pada hakikatnya berdaya untuk melakukan sesuatu yang luar biasa.
Semangat untuk para perempuan Indonesia, jangan pantang menyerah, yakinlah bahwa kita bisa melakukan apa pun, bahwa kita mampu. Jangan biarkan stigma dan budaya di sekitar membatasi keberdayaan kita.
Semangat untuk perempuan agar tidak pantang menyerah dalam melejitkan potensi diri juga ditegaskan Nina Nugroho.
“Ia mengingatkan bahwa semua perempuan pada hakikatnya berdaya, terlebih untuk melakukan sesuatu yang luar biasa untuk keluarga dan lingkungan sekitar,” tutup Nina Nugroho.[ind]