KISAH shalat Idul Adha bagi mualaf Jepang ini menginspirasi kita untuk istiqomah meski dalam keterbatasan.
Idul Adha merupakan salah satu perayaan umat Islam terbesar yang menjadi kesempatan bagi umat Islam yang tinggal di Jepang.
Selain itu, juga bagi umat Islam Jepang untuk berinteraksi, berkumpul, dan melakukan silaturrahim dengan shalat Idul Adha berjamaah.
Baca juga: Shalat Idul Adha di KBRI Denmark Juga Dihadiri Imam Besar Kopenhagen
Merayakan Idul Adha yang kedua di tahun 2021 menjadi hari yang spesial bagi Mamoru, seorang Muslim Jepang yang berbagi pengalaman dan kesannya melaksanakan shalat Idul Adha di sebuah masjid di Tokyo.
Mamoru mengikuti shalat Idul Adha di Masjid As-Salam di Okachimachi, Tokyo.
Meski ini merupakan kali kedua ia merayakan Idul Adha, tahun ini merupakan kali pertama ia mengikuti shalat Idul Adha.
Dia terkejut melihat bagaimana orang-orang berkumpul dengan penuh semangat bahkan di pagi hari untuk bergabung dalam shalat.
“Ini pertama kalinya saya ikut shalat dan saya sangat terkejut melihat banyak sekali orang yang sudah berkumpul di masjid meskipun masih jam 6 pagi,” katanya.
Sebagai salah satu upaya pencegahan penularan virus corona, pihak masjid membagi waktu shalat menjadi tiga untuk menyesuaikan jumlah jemaah pada setiap waktu shalat.
Sebelum memasuki masjid, setiap orang harus memeriksa suhu tubuh, mendisinfeksi tangan dan sol sepatu, serta menjaga jarak satu sama lain.
“Ada orang yang memeriksa suhu tubuh dan membantu membimbing orang untuk melakukan desinfektan di depan masjid. Belakangan saya tahu bahwa mereka adalah sukarelawan dan itu sangat menyentuh saya. Tontonan ini membuat saya berpikir untuk lebih meningkatkan kesadaran untuk saling membantu”, tambahnya.
Di aula, terdapat tanda-tanda yang menunjukkan tempat-tempat yang dapat diambil untuk shalat untuk menjaga jarak dari jama’ah lain selama shalat.
Tanda di karpet untuk menunjukkan di mana orang harus mengambil tempat selama shalat untuk menjaga jarak sosial
Pada shalat Idul Adha kali ini, khutbahnya bercerita tentang pentingnya membantu saudara-saudara muslim di seluruh dunia yang sedang dalam kesulitan.
Khutbah dilakukan dalam bahasa Inggris, kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang.
Selain merayakan hari besar di masjid bersama umat Islam lainnya, Mamoru tak lupa mengirimkan ucapan selamat Idul Adha kepada teman-temannya, terutama yang tinggal di luar negeri.
Mamoru menganggapnya sebagai kesempatan bagus untuk berhubungan dengan lebih banyak orang.
“Saya senang bisa berbicara dengan orang-orang yang belum bisa saya hubungi baru-baru ini tentang banyak hal dengan salam Idul Adha sebagai permulaan,” katanya.[ah/fooddiversity]