MENTERI luar negeri (Menlu) Israel telah dikecam secara luas setelah menyerukan pengusiran warga Palestina dari rumah mereka di Tepi Barat yang diduduki selama serangan besar Israel yang dilancarkan pada hari Rabu (28/08/2024).
Israel Katz menulis di X tak lama setelah penggerebekan dimulai.
“Kita perlu menangani ancaman (teror) sebagaimana kita menangani infrastruktur teror di Gaza, termasuk evakuasi sementara warga sipil Palestina dan langkah lain yang diperlukan.”
Dia kemudian menulis bahwa evakuasi sementara seperti itu akan terjadi dalam beberapa kasus pertempuran sengit, di mana warga Palestina akan dipindahkan dari satu lingkungan ke lingkungan lain di dalam kamp pengungsian untuk mencegah terjadinya bahaya bagi warga sipil.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Komentar itu muncul saat Israel melancarkan operasi terbesarnya di Tepi Barat dalam beberapa dekade.
Drone menghantam Jenin, Tulkarm, dan Tubas saat pasukan menembaki warga Palestina di darat.
Setidaknya 17 warga Palestina tewas, menurut kantor berita Wafa.
“Operasi militer besar Israel di Tepi Barat yang diduduki tidak boleh menjadi dasar perluasan perang dari Gaza, termasuk penghancuran skala penuh,” tulis Josep Borrell, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, pada X.
Seruan Menlu Israel untuk Mengusir Warga Palestina di Tepi Barat Menuai Kecaman
“Persamaan yang digambarkan oleh Menteri Katz, khususnya terkait evakuasi penduduk Palestina, mengancam akan memicu ketidakstabilan lebih lanjut,” kata Borrell.
Kemudian pada hari Kamis, ia mengatakan kepada wartawan bahwa komentar Katz sama sekali tidak dapat diterima dan mengatakan bahwa ia berharap para menteri Uni Eropa akan menentangnya.
Katz membalas Borrell, dengan mengatakan bahwa komentarnya termasuk kebohongan terang-terangan, sama seperti kebohongannya sebelumnya mengenai pernyataan tentang Gaza.
Katz menulis di X bahwa dia menentang pemindahan penduduk dari rumah mereka.[Sdz]
Sumber: middleeasteye