ChanelMuslim.com—Kepolisian RI melalui Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri telah selesai melakukan gelar perkara kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI non aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), tepat pukul 18.00 WIB.
Itu berarti pelaksanaan gelar perkara yang dimulai sejak pukul 09.00 di Ruang Rapat Utama (Rupatama) Mabes Polri, ini menyita waktu selama 9 jam, lebih cepat dari waktu yang diperkirakan bisa berakhir pada pukul 20.00.
“Dari jam 9 pagi, semua rangkaian gelar perkara sudah selesai. Maghrib sudah selesai,” kata Analisis Kebijakan Madya Bidang PID Divhumas Polri Kombes Pol Rikwanto, Selasa (15/11/2016).
Menurut Rikwanto, rangkaian gelar perkara sendiri akan dilanjutkan oleh penyidik malam harinya untuk mengkaji keterangan yang telah didapatkan, baik dari pihak pelapor maupun terlapor.
“Mudah-mudahan besok antara jam 10.00 sampai jam 12.00 bisa kita sampaikan tentang hasilnya. Apapun hasilnya, kita harapkan masyarakat bisa terima. ini sudah dilakukan secara profesional,” terangnya.
Sementara itu, menurut Kabareskrim Komjen Pol Ari Dono, gelar perkara yang diselenggarakan Polri pada umumnya bersifat internal kepolisian saja. Akan tetapi, katanya, kebijakan pimpinan yang melihat dari perkembangan situasi di masyarakat, maka dilaksanakan secara terbuka terbatas.
“Terbuka terbatas itu kita menghadirkan pengawas-pengawas eksternal, ada dari Kompolnas, Ombudsman, sebenarnya BIN juga kita undang. Pengawas hanya mengawasi saja,” ujarnya di sela-sela gelar perkara.
Dia menambahkan, gelar perkara kali ini menghadirkan pihak pelapor dengan ahlinya, pihak terlapor dengan ahlinya, serta ada ahli yang ditunjuk oleh penyidik sendiri.
Malam ini penyidik bekerja keras untuk menuntaskan kasus yang menjadi isu nasional hingga internasional ini. “Jadi mereka bekerja keras malam ini. karena memang kita targetkan tidak perlu berlama-lama, intinya penyidik bekerja keras untuk dapatkan kesimpulan,” kata Rikwanto.
Kesimpulan atau hasilnya akan diumumkan Rabu (16/11/2016) untuk menentukan apakah Polri akan menaikkan status penyelidikan kasus itu ke penyidikan dan penetapan tersangka, atau menghentikan kasus tersebut. (mr/inilah/JNA)