ChanelMuslim.com – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bersama dengan Kementerian Sosial (Kemensos) melakukan kerja sama, di antaranya program penyelarasan data kemiskinan di Indonesia. Penyelarasan data kemiskinan berupa data nama dan alamat masyarakat miskin ini akan digunakan untuk meningkatkan pelayanan dan program pengentasan kemiskinan.
Penyelarasan data kemiskinan merupakan salah satu bagian dari nota kesepahaman (MoU) antara BAZNAS-Kemensos tentang Penanganan Fakir Miskin.
Mou ditandatangani Deputi BAZNAS, Arifin Purwakananta dan Direktur Jendral Penanganan Fakir Miskin Kemensos, Andi ZA Dulung, saat Rakornas Data Basis Penanganan Fakir Miskin dalam rangka Subsidi Elpiji Tepat Sasaran di Jakarta, Kamis (23/11).
Hadir dalam acara tersebut, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dan Ketua Komisi VIII DPR, M Ali Taher dan Wakil Ketua BAZNAS, Zainulbahar Noor
Dalam MoU, kedua lembaga sepakat mendayagunakan sumber daya dan meningkatkan koordinasi dalam peningkatan kesejahteraan sosial fakir miskin dan mustahik.
Dengan kesepahaman ini, kedua pihak akan mengintegrasikan data terpadu kemiskinan dan data mustahik (golongan yang berhak menerima zakat), serta melakukan pemberdayaan pada mereka melalui program-program yang sudah berjalan.
Arifin mengatakan, dengan kerja sama ini, BAZNAS berharap data kemiskinan dapat diselaraskan agar pelayanan kedua lembaga kepada masyarakat miskin tidak tumpang tindih.
“Penyelarasan data kemiskinan ini juga akan membuat program-program penanganan kemiskinan di Indonesia dapat lebih terukur,” katanya.
Dalam lima tahun terakhir, BAZNAS tengah mengembangkan sistem database kemiskinan berbasis Informasi Teknologi (IT).
Melalui sistem ini, data yang dimiliki oleh BAZNAS disambungkan dengan data yang dimiliki oleh BAZNAS Provinsi, BAZNAS Kabupaten/ Kota dan Lembaga Amil Zakat (LAZ).
Sejak Januari hingga pertengahan November 2017, BAZNAS telah mengumpulkan dana zakat, infak, sedekah serta dana sosial keagamaan lainnya dari masyarakat Indonesia sebesar Rp136 Miliar.
Dana tersebut disalurkan melalui berbagai bidang program yang bertujuan memutus rantai kemiskinan baik dengan cara santunan maupun pemberdayaan.
Program bidang ekonomi antara lain pendirian Z-Mart, sebuah minimarket yang menyajikan kebutuhan pokok, dengan dikelola oleh masyarakat kurang mampu yang memenuhi syarat sebagai mustahik.
Di bidang kesehatan, BAZNAS telah melayani masyarakat miskin secara gratis melalui Rumah Sehat BAZNAS di 6 kota, yakni Jakarta, Yogyakarta, Sidoarjo, Makassar, Pangkalpinang dan Parigi Moutong (Sulawesi Tengah). Keenam Rumah Sehat tersebut melayani sekitar 20 ribu pasien setiap bulannya.
Di bidang pendidikan, BAZNAS mengembangkan berbagai program beasiswa sejak tingkatan sekolah dasar hingga S3. Salah satunya melalui pendirian Sekolah Cendikia BAZNAS di Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Sekolah setingkat SMP ini secara gratis mendidik anak-anak yatim dan kurang mampu untuk menjadi bibit-bibit unggul pemotong rantai kemiskinan keluarganya.
BAZNAS juga mendirikan BAZNAS Tanggap Bencana yang telah memiliki jejaring di berbagai provinsi untuk mengurangi resiko dan menangani bencana yang terjadi di Indonesia maupun krisis kemanusiaan di belahan dunia lainnya.
Selain itu, BAZNAS juga memiliki program komprehensif yang melakukan pendekatan dari aspek ekonomi, pendidikan, kesehatan dan sosial keagamaan yaitu program Zakat Community Development (ZCD). Program ini tersebar di 6 Provinsi di Indonesia.(ind/baznas)