ChanelMuslim.com – Masjid Istiqlal dikenal sebagai masjid terbesar di Asia Tenggara karena memiliki luas tanah 98.247 m², luas bangunan 24.200 m², dan memiliki daya tampung jamaah sampai 200.000 orang.
Masjid yang namanya memiliki arti kemerdekaan atau kebebasan ini memiliki sejarah yang panjang. Dibangun puluhan tahun sejak 1950-an dan diresmikan pada 22 Februari 1978.
Baca Juga: Masjid Bersejarah Jakarta Ini Wajib Dikunjungi
Sejarah Masjid Istiqlal, Masjid Terbesar di Asia Tenggara
Pada tahun 1950-an, Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno menginisiasi dibangunnya Masjid Istiqlal. Dari sana, dibentuklah yayasan yang tugasnya melancarkan pembangunan Masjid Istiqlal.
Setelah itu, Soekarno mulai mengadakan sayembara untuk mencari arsitek yang akan merancang desain bangunan masjid. Sayembara ini bisa diikuti siapa saja dan tidak dibatasi oleh agama tertentu karena dari sayembara ini, terpilihlah Friedrich yang merupakan seorang Kristen Protestan. Akhirnya, pemancangan tiang pertama dimulai pada 1961.
Dikutip dari kompas.com, dinyatakan bahwa Friedrich diketahui harus berkeliling ke seluruh Indonesia dan melihat beberapa masjid di dunia untuk mempelajari desainnya.
Namun, hal yang perlu diketahui adalah Friedrich menegaskan bahwa rancangan masjid itu merupakan asli dan tidak meniru bangunan manapun.
Patokannya dalam merancang masjid hanyalah kaidah-kaidah arsitektur yang sesuai dengan iklim Indonesia dan berdasarkan apa yang dikehendaki orang Islam terhadap sebuah masjid.
Dalam proses perancangan masjid, Friedrich memasukkan banyak simbol yang berkaitan dengan Islam dan kemerdekaan Indonesia.
Kubah masjid, misalnya, berdiameter 45 meter yang melambangkan tahun kemerdekaan Indonesia. Ada ayat kursi yang melingkari kubah itu.
Masjid itu ditopang 12 tiang, sesuai angka dari tanggal kelahiran Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 12 Rabiul Awal 1961.
Lalu, ada empat lantai balkon dan satu lantai dasar. Total lima lantai itu melambangkan 5 rukun Islam, jumlah salat wajib dalam sehari, dan jumlah sila dalam Pancasila.
Kemudian, terdapat menara setinggi 6.666 sentimeter di bagian luar masjid. Angka itu merupakan keseluruhan jumlah ayat dalam Alquran.
Setelah melalui proses yang panjang tersebut, Masjid Istiqlal akhirnya diremsikan pada 22 Februari 1978 oleh Presiden Soeharto dan menjadi simbol toleransi agama karena letaknya berseberangan dengan gereja. Selama 43 tahun berdiri, Masjid Istiqlal telah dilakukan renovasi.[Cms]