ChanelMuslim.com – Salah satu daerah DKI Jakarta yang terkena dampak banjir cukup besar ialah Kelurahan Kampung Melayu RT 13 RW 4, Kecamatan Jatinegara. Rata-rata ketinggian air sudah mencapai tinggi leher orang dewasa. Akibatnya, ratusan kepala keluarga terpaksa mengungsi ke posko pengungsian.
“Total kepala keluarga yang terkena dampak banjir ini ada 144 KK, itu pun baru dari RT 13,” jelas Yayat, warga RT 13 kepada ChanelMuslim.com, Rabu (1/1/2020).
[gambar1]
Yayat Juga menjelaskan bahwa air sudah mulai naik pada pukul 02:00 dini hari dan warga mulai mengungsi secara massal pada pukul 04:00 pagi. Beruntungnya, warga sudah mengantisipasi banjir yang akan datang karena hujan secara terus-menerus mengguyur mulai sore hari.
“Banyak warga yang sudah antisipasi, karena hujan dari sore tidak reda-reda sampai malam,” ujar Yayat.
Sementara itu, Tim SAR Hidayatullah dalam proses evakuasi warga Kampung Melayu mengatakan bahwa masih banyak warga yang tidak berani menyebarang dan lebih menunggu tim SAR yang menjemput mereka.
“Mereka tidak percaya kalau bukan tim ahli (SAR) yang mengevakuasi mereka,” jelas Saharuddin Yusuf selaku Pembina SAR Hidayatullah.
Saharuddin Yusuf menjelaskan bahwa timnya yang berjumlah 8 orang langsung berangkat saat mendapat kabar banjir telah mencapai setinggi leher orang dewasa di Kampung Melayu. Ia juga menjelaskan bahwa untuk saat ini, diharapkan pemerintah bertindak cepat memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena musibah banjir.
“Warga sekitar untuk saat ini sangat membutuhkan pakaian kering. Tadi ada rombongan ibu-ibu yang semua pakaiannya basah dan tidak bawa pakaian ganti,” terangnya.
Selain itu, Saharuddin Yusuf juga mengatakan bahwa ia dan timnya akan selalu siaga dan siap jika banjir belum reda.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memantau masih terdapat indikasi peningkatan potensi cuaca ekstren di beberapa wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan.
“Kondisi tersebut dipicu oleh adanya fenomena atmosfer skala regional hingga lokal, yaitu: aktifnya Monsun Asia yang menyebabkan terjadinya peningkatan pasokan massa udara basah di wilayah Indonesia, terbentuknya pola konvergensi dan terjadinya perlambatan kecepatan angin di beberapa wilayah, suhu permukaan laut di sekitar wilayah perairan yang cukup hangat sehingga menambah pasokan uap air cukup tinggi untuk mendukung pembentukan awan hujan, serta diperkuat dengan adanya fenomena gelombang atmosfer (Equatorial Rossby Wave dan Kelvin Wave) yang signifikan di sekitar wilayah Indonesia,” tulis
Deputi Bidang Meteorologi Drs. R. Mulyono R. Prabowo M.Sc. dalam rilis yang diterima ChanelMuslim.com pada Rabu (1/1/2020).
Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan dalam sepekan ke depan potensi cuaca ekstrem, curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berpotensi terjadi di beberapa wilayah, antara lain DKI Jakarta dan Jawa Barat. [ind/Amanji]