SEBANYAK 100 korban tewas dalam serangan bom bunuh diri di sebuah masjid berlokasi di Peshawar, Pakistan pada hari Senin (30/01/2023). Masjid tersebut terletak di sebuah kompleks keamanan yang dijaga ketat.
“Sejauh ini, 100 jenazah telah dibawa ke Rumah Sakit Lady Reading,” kata juru bicara fasilitas medis terbesar di kota itu, Mohammad Asim, dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Reuters pada Rabu (01/02/2023)
Seorang polisi mengatakan bahwa penyerang tampaknya telah melewati beberapa barikade yang diawaki oleh pasukan keamanan untuk masuk ke kompleks “Zona Merah” yang menampung kantor polisi dan kontra-terorisme di kota barat laut Peshawar,
“Itu adalah bom bunuh diri,” kata Kepala Polisi Peshawar Ijaz Khan kepada Reuters. Dia mengatakan aula masjid penuh dengan 400 jamaah saat itu dan lebih dari 170 orang terluka dalam kondisi kritis.
Baca Juga: Orang Mesir yang Tewas di Tangan Musa
Sebanyak 100 Korban Tewas dalam Serangan Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan
Pengebom meledakkan bomnya pada saat ratusan orang berbaris untuk shalat.
“Kami telah menemukan jejak-jejak bahan peledak,” kata Khan seraya menambahkan bahwa gangguan keamanan jelas terjadi karena pengebom telah menyelinap melalui area paling aman di kompleks itu.
Penyelidikan sedang dilakukan untuk mengetahui bagaimana penyerang menembus penjagaan keamanan elit dan apakah ada bantuan orang dalam.
Perdana Menteri Shehbaz Sharif mengatakan siapa pun yang menargetkan Muslim saat sholat tidak ada hubungannya dengan Islam.
Peshawar adalah ibu kota Provinsi Khyber Pakhtunkhwa yang terlepat di tepi distrik kesukuan Pakistan yang berbatasan dengan Afghanistan yang dikuasai Taliban, sering menjadi sasaran kelompok militan ISIS dan Taliban Pakistan.
Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Asif pada Senin (30/1/2023) mengatakan, bahwa pengebom bunuh diri di Masjid yang berlokasi Peshawar, Pakistan itu dilakukan pengebom bunuh diri dari kelompok Taliban Pakistan.
Komandan Taliban Pakistan, Sarbakaf Mohmand melalui akun Twitter mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Meski juru bicara dari kelompok tersebut belum memberikan keterangan resmi atas serangan tersebut. [Ln]