ChanelMuslim.com – Komisi Hak Asasi Manusia (HRC) Arab Saudi dan Asosiasi Amal Mawaddah telah menandatangani nota kesepahaman untuk meningkatkan koordinasi dalam melindungi hak asasi manusia dan meningkatkan kesadaran untuk mengurangi kekerasan dalam rumah tangga.
Langkah itu dilakukan ketika komitmen kerajaan Arab Saudi terhadap hak asasi manusia mendapat pertanyaan serius menyusul ancaman yang dikeluarkan kepada penyelidik PBB Agnès Callamard dari salah satu pejabat senior Riyadh.
Baca juga: 11 Prilaku Penghancur Keharmonisan Rumah Tangga
MoU tersebut ditandatangani oleh Ketua HRC Awwad Al-Awwad dan Putri Lulwa Bint Nawwaf Bin Muhammad, ketua dewan direksi asosiasi, Arab news melaporkan. Keduanya dikatakan telah sepakat untuk membentuk badan independen untuk menangani masalah kekerasan dalam rumah tangga dan bekerja mengembangkan pusat-pusat khusus untuk merehabilitasi korban pelecehan.
Badan yang diusulkan akan ditugaskan untuk mempelajari fenomena kekerasan dalam rumah tangga dan mengajukan proposal dalam pengembangan kerangka hukum guna melawan kekerasan dalam rumah tangga serta melindungi serta merehabilitasi para korban. Badan ini juga akan melakukan penelitian untuk meninjau situasi yang berlaku dan mempelajari hukum yang ada.
Sejak didirikan, HRC telah aktif bekerja untuk memastikan perlindungan hak di semua tingkatan. Namun, tujuan badan ini mengalami kemunduran besar minggu lalu ketika kepala hak asasi manusia kerajaan itu sendiri Awwad Al-Awwad ditunjuk sebagai pejabat yang mengeluarkan ancaman pembunuhan terhadap penyelidik PBB Callamard atas penyelidikannya terkait pembunuhan Jamal Khashoggi .
Callamard mengeluarkan laporan pada 2019 tentang pembunuhan Khashoggi di mana dia menyimpulkan bahwa ada “bukti kredibel” bahwa Putra Mahkota Saudi Mohammed Bin Salman dan pejabat senior di kerajaan bertanggung jawab atas pembunuhan jurnalis, yang tinggal di pengasingan di Amerika.
Intelijen AS juga telah mencapai kesimpulan serupa, tetapi rincian laporan itu dibungkam oleh pemerintahan Trump. Presiden Joe Biden, bagaimanapun, mengesahkan rilis laporan itu bulan lalu. Disimpulkan bahwa putra mahkota Saudi telah menyetujui pembunuhan brutal Khashoggi.[ah/memo]