ChanelMuslim.com—Sebelas perempuan paruh baya itu tampak berbaris rapi. Menatap ke kamera yang mengabadikan momen spesial ini. Empat di antara mereka mengenakan topi sebagai pemanis. Enam lainnya membiarkan rambutnya tergerai, dan satu orang yang berdiri di sebelah kiri mengenakan jilbab.
Kesebelas para isteri anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI itu tampak anggun dengan busana yang dikenakan beraneka motif yang kaya warna. Sambil bergaya, mereka memegang selembar spanduk berlogo DPR dan bertuliskan, “Persaudaraan Isteri Anggota DPR-RI Periode 2014-2019, Osaka–Kyoto/Tokyo-Tour, 30 March-7 April 2017”. Bunga Sakura yang tumbuh lebat di belakang mereka menambah indah panoramanya.
Awalnya foto para isteri anggota DPR itu hanya beredar di kalangan awak media. Tapi dengan cepat foto itu kini telah merembet ke media sosial. Di dunia maya foto mereka mendapat komentar dari banyak netizen, baik yang mendukung maupun mengkritisinya. Aksi plesiran mereka ke negeri Sakura yang sempat diabadikan tersebut berbuah omongan publik.
Tak ingin menjadi bola liar, Ketua DPR Ade Komarudin pun angkat bicara mengenai kunjungan itu. Ade mengakui, istri-istri anggota DPR yang berlibur ke Jepang itu telah melakukan kekeliruan. Sebab, menurutnya, mereka berfoto di bawah pohon sakura dengan membawa spanduk berlogo DPR dan mengatasnamakan PIA DPR.
“Mereka hanya keliru, bisa dibilang genit lah menggunakan spanduk PIA padahal tidak dalam rangka agenda PIA,” kata Ade di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/4/2016), seperti dikutip Kompas.com.
Karena menggunakan logo DPR dan mengatasnamakan Persaudaraan Isteri Anggota (PIA) DPR, banyak masyarakat yang melihat foto itu pun berpikir bahwa acara tersebut dibiayai oleh Kesetjenan DPR. Padahal, Ade menjamin bahwa mereka menggunakan biaya sendiri. “Tetapi, kalau isteri saya enggak ikut di situ,” kata Ade.
Wakil Ketua DPR Agus Hermanto, yang isterinya juga tidak ikut dalam kunjungan itu, juga ikut mengkritik para isteri anggota dewan tersebut. Dia menilai, perjalanan wisata semacam itu sebaiknya tidak dilakukan karena bertentangan dengan etika.
“Saya juga bilang ke istri saya, seyogyanya jangan dilakukan, bisa merusak hubungan batin terkait etika. PIA itu perjalanan wisata. Pakai biaya masing-masing, tapi lebh baik menghindar,” kata dia.
Isteri Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Katharine Grace, yang ikut memimpin rombongan langsung menyebarkan pernyataan pers kepada wartawan soal polemik ini.
Grace secara khusus mengoreksi pernyataan Ketua DPR Ade Komarudin yang menyebut dia dan rombongannya “genit”. Grace mengatakan, perjalanan wisata ke Jepang ini adalah resmi program PIA DPR RI yang telah direncanakan sejak tahun lalu.
Oleh karena itu, wajar jika pihaknya menggunakan spanduk berlogo DPR dan bertuliskan ‘Persatuan Isteri Anggota DPR’. “Pemakaian spanduk semata-mata untuk menjadi penanda dan kenang-kenangan untuk peserta wisata Jepang, dengan menggunakan baju tenun dan dalam pose yang masih dalam batas kewajaran. Tidak dalam konteks kegenit-genitan,” kata Grace dalam keterangan tertulisnya, Rabu (6/4/2016).
Menurut Grace, wisata ke Jepang ini bertujuan untuk menambah keakraban, kekompakkan dan kebersamaan Ibu-Ibu PIA DPR RI yang anggotanya berasal dari 10 fraksi di DPR RI. Sebelum liburan ke Jepang, Grace mengkalim PIA DPR sudah melakukan berbagai kegiatan sosial untuk membantu masyarakat. (mr/foto: istimewa)