• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Minggu, 11 Mei, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Berita

Pesan Terakhir Penuh Keputusasaan dari kota Aleppo

Desember 15, 2016
in Berita
68
SHARES
524
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

hjkChanelMuslim.com – Sejumlah orang yang terjebak di Aleppo timur – wilayah yang lama dikuasai pemberontak – mengirimkan pesan-pesan penuh ketakutan tatkala wilayah itu digempur oleh tentara pemerintah Suriah.

Saat gempuran tentara pemerintah Suriah ditingkatkan, teriakan minta tolong dari orang-orang yang terjebak di sana terasa semakin putus asa.

Seorang aktivis bernama Lina menggunggah video di Twitter dan memohon, “manusia di seluruh dunia, jangan tidur! Anda bisa melakukan sesuatu, protes sekarang! Hentikan genosida”.

Lainnya, mengunggah pesan bernada pilu selagi bom berjatuhan di sekeliling mereka.

Seorang pria mengatakan ini adalah video terakhir yang dia unggah. “Kami lelah berbicara, kami letih berorasi. Tidak ada yang mendengar, tidak ada yang merespons. Kini datang bom., Di sini video berakhir.”

Sebuah bom meledak di dekat wilayahnya, sesaat sebelum video selesai.

Dan pada Selasa pagi, Monther Etaky menulis, “saya masih di sini, menghadapi genosida bersama sahabat-sahabat saya tanpa ada komentar apapun dari dunia.”

Dan kematian terus mengancam. “Saya harap saya bisa menyiarkan kematian kami untuk Anda,” katanya dengan pahit.

“Saya masih di sini, menghadapi genosida bersama sahabat saya tanpa ada komentar apapun dari dunia.”

Bana Alabed, anak perempuan berusia tujuh tahun yang sejak lama berkicau di Twitter melalui akun ibunya, menulis pesan pilu Selasa pagi.

“Saya berbicara kepada dunia sekarang, langsung dari Allepo timur. Ini adalah momen terakhir saya, untuk hidup atau mati.”

Sebelumnya, dia mengatakan,”pesan terakhir. Orang-orang mati sejak malam kemarin. Saya terkejut bahwa saya bisa menulis pesan sekarang dan masih hidup.”

Dan beberapa jam sesudahnya, “Ayah saya terluka. Saya menangis.”

Nama saya Bana, tujuh tahun, saya berbicara pada dunia langsung dari Aleppo timur.”

Terlihat jelas dari sejumlah pesan, bahwa Aleppo dihujani serangan dalam intensitas yang paling hebat.

“Ini adalah neraka,” kata satu kicauan dari akun White Helmets – grup relawan Suriah yang melakukan kerja sosial di Aleppo timur. “… Semua jalan dan gedung-gedung runtuh dipenuhi dengan orang-orang mati.”

“Tidak ada angka persis korban mati di Aleppo hari ini. Semua jalanan dan gedung-gedung runtuh dipenuhi orang-orang mati.”

Sejumlah orang yang bisa pergi dari kota itu, mengungsi.

Deskripsi situasi di Aleppo dipenuhi dengan kalimat-kalimat yang menggambarkan ‘kiamat.’ Abdul Kafi Alhamado, guru bahasa Inggris di dalam wilayah yang masih dikuasai pemberontak di Aleppo mengatakan suasananya seperti ‘kiamat’ ketika pasukan pemerintah Suriah makin mendekat.

“Bom di mana-mana. Orang-orang berlarian, mereka tidak tahu ke mana, hanya berlari. Orang-orang terluka di jalanan. Tidak ada yang pergi membantu mereka,” katanya pada BBC News.

“Beberapa orang terjebak di reruntuhan, tidak ada yang bisa membantu. Mereka hanya meninggalkan mereka di bawah puing-puing hingga mereka mati – reruntuhan itu adalah kuburan mereka,” katanya.

Sebagian orang hanya bisa mengirimkan pesan ke BBC melalui ponsel.

Seorang ayah di kota itu menulis, “saya rasa ini adalah selamat tinggal. Terima kasih kepada mereka yang membela dan berdoa untuk kami.

Tapi ini hampir berakhir, dan hanya tinggal beberapa jam saja sebelum mereka membunuh kami.”

Dan seorang ayah, yang sering berkomunikasi dengan BBC dalam beberapa tahun terakhir, menulis dalam Twitternya, “Pesan terakhir. Terima kasih untuk semuanya. Kita telah berbagi banyak momen. Ini adalah tweet terakhir dari seorang ayah yang emosional. Selamat tinggal, Aleppo.”[af/bbc]

Previous Post

Milad 1 Tahun, IFC Buka Concept Store d2-i

Next Post

Dorong Remaja Muslim Berkarya Melalui KIR dan CERIS 

Next Post

Dorong Remaja Muslim Berkarya Melalui KIR dan CERIS 

Ini 24 Masjid Penerima Penghargaan Masjid Percontohan Nasional 2016

Menikmati Air Tebu Asli di Kota Tua Tunxi China

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga