ChaneMuslim.com – Makkah, merupakan tempat yang paling banyak dikunjungi oleh warga Indonesia, tercatat pada 2014 lalu, ada 168 ribu jemaah Haji dan lebih dari 500 ribu Jemaah umrah berasal dari Indonesia. Potensi ini dimanfaatkan oleh Telkomsel dengan membuka Grapari Telkomsel di Makkah untuk memberikan pelayanan terbaik bagi jamaah haji sehingga memudahkan komunikasi. Hak tersebut disampaikan oleh Ririek Ardiansyah Direktur Utama Telkomsel.
“Terobosan ini dilakukan Telkomsel untuk menjangkau para pelanggannya yang sedang menjalankan ibadah umroh atau haji di kota Mekkah,”ujar Ririek , Selasa (17/3).
Ririek mengatakan tujuan lain membuka gerai GraPari di Mekah adalah untuk meningkatkan pengalaman pelanggan saat berada di luar negeri, khususnya mengatasi masalah komunikasi yang dialami.
GraPari di Makkah yang diresmikan pada Senin, 2 Maret lalu ini merupakan hasil kerjasama antara Telkomsel dan Telin (Telkom International) yang merupakan anak usaha Telkom Indonesia. Gerai ini dibangun di Mall Abraj Al-Bait lantai P3 dengan luas kurang lebih 130 meter persegi. Gerai dibagi menjadi dua bagian, yaitu untuk pelayanan seluler dan restoran.
Beberapa pelayanan yang akan diberikan Grapari Makkah adalah penggantian kartu SIM yang rusak, pengaturan ponsel, penjualan kartu Simpati Saudi, layanan aktivasi roaming internasional, layanan aktivasi flash dan fitur, layanan gratis ganti kartu, layanan isi ulang, layanan blokir dan buka blokir dan layanan lainnya. Pusat layanan ini juga menargetkan tenaga kerja Indonesia atau TKI yang berada di Mekkah dan sekitarnya.
Sedangkan mengenai jaringan di Saudi, Telkomsel bekerjasama dengan pihak Zain, operator terbesar ketiga di Arab Saudi setelah SAWA dan Mobily. Untuk sementara ini pelayanan seluler GraPari Makkah akan dioperasikan oleh empat pegawai, sedangkan jam operasionalnya mengikuti jam operasional Abraj Al-Bait Mall. (Baca Juga: Oleh Oleh Khas Mekkah)
Menurut survey yang dilakukan Telkom International, ada sebanyak 1.725.002 Jiwa populasi warga Negara Indonesia yang bermukim di Arab Saudi, mereka terkonsentrasi di tiga kota yakni Jeddah, Makkah dan Riyadh. Sebesar 16 persen di antara mereka bekerja baik di sektor formal seperti perawat di rumah sakit, arsitek, perhotelan, sementara sisanya sebesar 84 persen bekerja di sektor informal seperti sopir dan pelaksana rumah tangga. (jwt/kabarmakkah)