Mempromosikan pemahaman lintas budaya, seorang pelajar Muslim SMA Amerika dianugerahi hadiah Princeton Race Relations 2015 untuk karyanya memajukan hubungan antar ras di New Jersey.
“Untuk mempromosikan pemahaman lintas budaya, dan meningkatkan kesadaran akan tren berbahaya di antara komunitas anak muda Muslim, saya menyelesaikan serangkaian tiga cerita pendek yang disajikan berdasarkan efek psikologis negatif bullying pemuda Muslim-Amerika pasca 9/11,” ujar Adam Mohsen-Breen, dari Moorestown Friends School, mengatakan kepada Burlington County Times pada Jumat, 10 April.
Pelajar berusia 17 tahun, Mohsen-Breen, menerima sertifikat pengakuan Princeton Race Relations 2015 untuk tiga seri cerita yang ditulis dan diilustrasikan buku anak-anak.
“Buku-buku ini merinci pengalaman intimidasi umum pemuda Muslim-Amerika pasca 9/11, dan menyajikan strategi khusus dari penelitian saya yang ditemukan paling efektif dalam mencegah bullying,” kata Mohsen-Breen.
“Cerita-cerita yang saya dengar dalam kelompok fokus, ditambah dengan pengalaman masa kecil saya sendiri, membentuk dasar dari buku cerita saya.”
Berfokus pada komunitas Muslim Amerika, Mohsen-Breen memilih masalah umum yang dihadapi minoritas di AS.
“Saya merasa bertanggung jawab untuk membawa pemahaman yang lebih besar dari masalah yang dihadapi kaum muda Muslim-Amerika, terutama mengingat tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya dari bias media terhadap umat Islam Amerika setiap hari,” kata Mohsen-Breen.
Anak dari seorang ibu Mesir dan ayah Kuba ini bertujuan mengubah persepsi generasi muda Muslim Amerika dengan mempromosikan sikap positif terhadap pelajar Muslim.
Buku ceritanya yang diterbitkan tiga seri buku telah dibeli oleh perpustakaan sekolah, dan satu set di tiap kelas di sekolahnya.
Selain buku penerbitan, Mohsen-Beer bertujuan memperkenalkan kesadaran Muslim ke dalam kurikulum pengajaran sekolah.[af/onislam]