ChanelMuslim.com – Paham Indonesia Bekasi Raya menggelar kegiatan training dasar advokasi pada Ahad (25/11/2018) di Yayasan Binaul Ummah, Margahayu, Bekasi Timur.
Menurut Ketua Paham Bekasi Raya, Basrizal, Training ini oleh Faham bekasi raya ini rutin dilakukan. Tujuannya sebagai sarana pembekalan maupun sarana rekruitmen bibit-bibit penerus Sumber Daya Manusia di Paham.
"Diharapkan nantinya para peserta ini terlibat aktif sebagai relawan di Paham Indonesia," ujarnya kepada ChanelMuslim.com
Antusiasme peserta cukup baik terutama datang dari kalangan mahasiswa dan sarjana.
"Pesertanya sebagian mahasiswa dan sarjana. Kali ini kita ambil berbagai jurusan, bukan hanya hukum. Karena kita tahu dan menyadari persoalan hukum itu tidak berdiri sendiri tapi terkait juga dengan persoalan yang lain seperti sosial ekonomi dan lain-lain," jelasnya.
Basrizal melanjutkan, karena praktik penanganan perkara di lapangan itu beragam, misalnya masalah keluarga, maka berhubungan dengan agama oleh karena itu perlu merekrut, misalnya, mahasiswa syariah.
"Kan tidak semua lawyer menguasai itu makanya perlu ahli yang paham. Karena menyangkut persoalan psikologi, karena persoalan rumah tangga kan tidak lepas dari psikologi, baik korban maupun pelaku," tambahnya.
Dalam bekerja, Basrizal menyatakan Paham Bekasi Raya tetap menjunjung tinggi nilai-nilai religiusitas.
"Kita mencoba berbeda, dalam arti, karena salah satu nilai perjuangan itu, adalah religiusitas. Para aktivis paham tidak boleh lepas dari aktivitas agama. Harus bisa jadi rahmatan lilalamin. Dia harus bermanfaat bagi dirinya, bagi lingkungannya, bukan sebagai sarana profesi saja. Tapi bagaimana kita mengedukasi masyarakat," jelasnya.
Ia menekankan pandangan advokat jangan menjadikan masyarakat sebagai sebagai sumber rezeki, justru harus jadi sasaran edukasi, misalnya dalam kasus perceraian, seorang advokat baiknya ikut membantu mencari solusi (problem solving) terlebih dahulu sebelum membawa kasus ke pengadilan.
Saat ditanya apa saja kasus besar yang pernah ditangani, Paham Bekasi Raya menyatakan sampai saat ini masih masalah pribadi orang perorang saja.
"karena Paham Bekasi masih baru, belum ada masalah yang menonjol yang berpengaruh ke masyarakat banyak. Masih banyak perkara yang privat. Tapi di luar itu para aktivisnya menangani beberapa kasus misalnya sengketa Pilkada, pengungsi Rohingya, Palestina dan lain-lain," jelasnya.
Sebagai Insan Paham, Basrizal mengimbau agar masyarakat tidak melakukan tindakan yang kontraproduktif, misalnya menyebarkan berita hoax apalagi menjelang gelaran Pileg dan Pilpres 2019. (Ilham)