ChanelMuslim.com – Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) pada hari Ahad kemarin menyerukan penghentian segera terhadap apa yang digambarkan mereka sebagai serangan barbar Israel di Gaza dan menyalahkan “kejahatan sistematis” terhadap Palestina atas permusuhan yang sekarang memasuki hari ketujuh, lapor Reuters.
Baca juga:OKI Luncurkan Forum Media dunia Islam
Pernyataan OKI itu muncul setelah pertemuan virtual di mana Arab Saudi mengutuk pelanggaran kesucian situs suci umat Muslim dan penggusuran warga Palestina dari rumah mereka di Yerusalem Timur.
Badan yang beranggotakan 57 negara mayoritas berpenduduk Muslim itu menuduh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa melakukan inersia. Malaysia, Indonesia, dan Brunei mengeluarkan pernyataan terpisah pada hari Ahad, yang di-tweet oleh Perdana Menteri Malaysia, menyerukan pertemuan darurat Majelis Umum PBB.
Arab Saudi, Bahrain, dan Uni Emirat Arab menyerukan gencatan senjata. Ironinya UEA dan Bahrain bersama dengan negara-negara Arab lainnya pada tahun lalu melanggar tabu lama di kawasan Teluk dengan menjalin hubungan formal dengan Israel, dengan persetujuan diam-diam dari kekuatan Teluk Riyadh.
“De-eskalasi dan tingkat pengekangan tertinggi penting untuk menghindari menyeret kawasan ke tingkat ketidakstabilan baru,” kata Menteri Negara UEA untuk Kerjasama Internasional, Reem al-Hashimy.
Serangan Israel sebelum fajar di pusat Kota Gaza pada hari Ahad menyebabkan jumlah korban tewas di Gaza menjadi 181, termasuk 52 anak-anak, kata pejabat kesehatan. Israel telah melaporkan 10 orang tewas, termasuk dua anak.
Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud membuka pertemuan OKI dengan mendesak masyarakat global untuk mengakhiri eskalasi kekerasan dan menghidupkan kembali negosiasi perdamaian berdasarkan solusi dua negara.
Israel melihat seluruh Yerusalem sebagai ibukotanya. Palestina menginginkan bagian timur sebagai ibu kota negara masa depan. Aneksasi Israel atas Yerusalem Timur tidak diakui secara internasional.
Sumber-sumber kementerian luar negeri Turki mengatakan Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu menyerukan mekanisme perlindungan internasional bagi warga sipil Palestina dan mengatakan kepada OKI bahwa Israel harus bertanggung jawab atas kejahatan perang dan bahwa Pengadilan Kriminal Internasional dapat berperan untuk masalah ini.
Timpalannya dari Iran Mohammad Javad Zarif mendesak komunitas internasional untuk memulai kampanye “politik dan legislatif” melawan Israel, kata media pemerintah Iran.[ah/reuters]