ChanelMuslim.com – Insiden di sebuah sekolah di Essex County, New Jersey AS di mana seorang guru dilaporkan telah melepaskan secara paksa jilbab dari kepala seorang gadis Muslim berusia 7 tahun telah memicu reaksi marah dari komunitas Muslim.
Baca juga: Seorang Muslimah di AS Dapat Ganti Rugi 85 Ribu Dolar Setelah Dipaksa Lepas Jilbab oleh Polisi
Komunitas Muslim menyebut insiden tersebut sebagai pelecehan dan serangan yang tidak bisa ditolerir.
“Jilbab sama seperti pakaian lainnya untuk seorang wanita Muslim. Mencopotnya di depan umum bisa sangat memalukan,” kata Selaedin Maksut, direktur eksekutif Dewan Hubungan Amerika-Islam cabang New Jersey, ABC 7 melaporkan.
Zaynab Wyatt mengungkapkan sebelumnya bahwa putrinya Sumayyah trauma setelah guru kelas duanya diduga merampas paksa jilbab nya dari kepala gadis itu di tengah kelas.
Sang ibu menambahkan bahwa putrinya tidak lagi tertarik mengenakan jilbab setelah insiden di Sekolah Dasar Seth Boyden di Maplewood, pinggiran kota sekitar 15 mil sebelah barat New York City.
“Saya harus memperkenalkannya ke dunia berbeda yang selama ini saya coba lindungi darinya,” katanya.
Pengacara keluarga mengatakan anak kelas dua itu selalu mengenakan jilbab ke sekolah sebagai bagian dari keyakinan Muslimnya.
Guru pelaku serangan membantah tuduhan tersebut karena pengacaranya menyebutkan bahwa guru itu melakukan tindakan sesuai dengan kebijakan sekolah.
Guru itu menyatakan bahwa dia hanya “memerintahkan seorang siswa di kelasnya untuk membuka kain yang menutup kepala karena itu menghalangi matanya, dan segera membatalkan permintaan itu ketika dia menyadari bahwa siswi itu mengenakan kerudung di tempat, bukan di atas, jilbabnya yang biasa.
Namun sang ibu mengatakan tindakan guru itu pasti ada konsekuensinya.
“Dia harus tahu itu hijab,” katanya. “Dia harus membayar untuk itu. Saya ingin dia meminta maaf kepada putri saya, dan kemudian putri saya akan merasa lebih baik.”
Atlet berhijab Olympian Ibtihaj Muhammad juga telah berbicara menentang dugaan diskriminasi terhadap siswi Muslim tersebut.
Ibtihaj Muhammad mengungkapkan nama guru tersebut adalah Tamar Herman, seorang guru di SD Seth Boyden di Maplewood, NJ.
“Bayangkan menjadi seorang anak dan dilucuti pakaiannya di depan teman-teman sekelas. Bayangkan penghinaan dan pengalaman ini telah menyebabkan dia trauma. Ini adalah penyalahgunaan. Sekolah harus menjadi surga bagi semua anak-anak kita untuk merasa aman, diterima, dan dilindungi—tidak peduli agama mereka,” tulis Ibtihaj Muhammad di Instagram.
“Kita tidak bisa bergerak menuju Amerika pasca-rasial sampai kita menyingkirkan rasisme dan kefanatikan yang masih ada di semua lapisan masyarakat kita. Dengan melindungi gadis Muslim yang berhijab, kita melindungi hak kita semua untuk memiliki pilihan dalam cara kita berpakaian.”
Distrik sekolah juga telah mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa mereka mengetahui tuduhan tersebut melalui media sosial. Pernyataan itu mengatakan distrik sekolah menganggap masalah diskriminasi dengan sangat serius.[ah/aboutislam]