ChanelMuslim.com – Warga Amerika untuk pertama kalinya menjalankan ibadah puasa Ramadhan di bawah presiden baru yang untuk sementara melarang warga Muslim dari 6 negara masuk ke Amerika.
Menurut umat Muslim, tindakan itu menciptakan iklim Islamophobia di kalangan warga Amerika. Bagaimana tanggapan warga Muslim Amerika dalam masa Ramadhan ini?
Sebagaimana tradisi yang dijalankan pendahulunya, Presiden Donald Trump mengeluarkan pernyataan tentang bulan suci Ramadhan sehari sebelum jutaan umat Muslim di dunia menjalankan ibadah puasa tanggal 27 Mei lalu. Namun Trump tetap memfokuskan pesan yang disampaikannya pada aksi kekerasan dan terorisme.
Pesan Trump itu dianggap menimbulkan Islamophobia di kalangan warga Amerika umumnya. Berkaitan dengan itu, maka warga Muslim yang tinggal di kota New York mengadakan buka puasa bersama di depan gedung Trump Tower.
“Gedung Trump Tower ini melambangkan suatu pemerintahan yang khawatir akan Islam atau Islamophobia dan anti-semitisme atau anti Yahudi, dan orang yang mencoba memecah-belah masyarakat kita. Untuk itulah kami datang ke sini hari ini untuk solidaritas dan kesatuan, guna menunjukkan kepada kota New York seperti apa solidaritas itu, sehingga menjadi lambang bagi kami, warga New York,” ungkap seorang perempuan Muslim bernama Linda Sarsour.
Aksi solidaritas yang diikuti sekitar seratus warga Muslim itu berbuka puasa dengan makanan dari Halal Guys, pizza dan kurma. Mereka juga sholat bersama di trotoar di depan gedung Trump Tower.
Seorang peserta aksi, Bachir mengatakan, “Kami datang ke sini untuk satu alasan sederhana, untuk menolak kebencian dan Islamophobia, juga mengabarkan kedamaian”.[ah/voa]