ChanelMuslim.Com – Duta Alquran Indonesia, Usaid Fatahurrahman mengatakan, menghafal Alquran itu bukan soal mampu atau pun waktu. Tapi menghafal Alquran itu soal mau atau tidak mau.
Demikian pernyataan Usaid pada kajian yang diadakan RQP (Rumah Quran Pelajar) di Masjid Al-Furqan PT United Tractors Tbk, Jalan Raya Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, Ahad (29/1).
Usaid menambahkan, sungguh Allah telah memberikan karunia terindahnya berupa Alquran sebagai satu-satunya mukjizat yang masih kita rasakan sampai saat ini.
Beruntunglah kalian yang telah memulikan Alquran karena “Sebaik-baik manusia adalah yang belajar Alquran dan mengajarkannya,” (HR Al-Bukhori).
Dalam hal ini, Allah telah menjanjikan tiga amalan yang tak akan putus pahalanya yakni doa anak yang sholeh, ilmu yang bermanfaat, dan amal jariah.
Menjadi keluarga Allah, mendapatkan syafaat di akhirat kelak, dan senantiasa bersama dengan para malaikat mulia yang taat. Siapa yang tak ingin mendapatkan keutamaan-keutamaan dari membaca Alquran ini? Maka janganlah kalian menjadi peradaban yang hilang, karena sebaik-baik peradaban adalah peradaban Alquran.
Menurut Pemimpin Kajian Akademik Alquran, 60% umat Islam Indonesia belum bisa membaca Alquran, 40% bisa membaca Alquran dan dari 40%, hanya 20% saja masyarakat yang benar-benar melek dengan Alquran. Melihat kondisi masyarakat yang semakin jauh dengan Alquran terutama para pelajar, Lembaga RQP (Rumah Quran Indonesia) mengadakan kajian dengan tema You C One Al-Quran (Healthy Inside, Fresh Outside) yang juga terinspirasi oleh You C Vitamin dengan harapan bisa menjadi vitamin penguat dalam menghafal Alquran. Tujuannya, supaya kelak tercetak Generasi Qurani dari kalangan pelajar.
Kejarlah Mimpimu dengan Alquran
Apa pun cita-citanya, iringilah cita-cita itu dengan Alquran. Percayalah, menjadi penghafal Alquran bukan suatu penghalang, namun menghafal Alquran justru menjadi peluang dan memperluas mimpi kita.
“Menghafal itu mengasyikkan, ketika kita menghafal dengan hati bukan fikiran, ujar Hafidz Otak Kanan, Usaid.
Ia juga menyarankan bahwa dalam menghafal Alquran, temukanlah passion-mu sendiri. Seperti halnya Usaid Fatahurrahman yang menghafal dengan media otak kanannya, yaitu menggunakan gerakan tangan untuk menghafal.
RQP juga turut mengundang Aktor pemain film “Ketika Mas Gagah Pergi” dan “ Tausiyah Cinta” Hamas Syahid Izzudin yang berkomitmen untuk terus menghafal Alquran. Hamas bercerita tentang perjalanan dalam menghafal Alquran.
Ia selalu menyempatkan waktunya untuk tilawah di sela-sela kesibukannya. Bahkan lebih sering mencuri waktu di sela-sela syuting. Hamas seorang aktor yang sangat menjaga hubungan antara lawan jenis karena khawatir hafalannya akan hilang. Hamas mengatakan, seorang hafidz 30 juz akan mati syahid tanpa hisab dan Allah telah menyediakan mahkota emas untuk orang tuanya kelak.
Melihat para remaja yang salah idola, Hamas ingin mengubah perfilman di Indonesia menjadi sarana mengingat Allah dan menghilangkan sisi negatifnya.
“Dalam setiap film tidak setiap kasih sayang harus diaplikasikan dalam bentuk sentuhan,” ujar Hamas.
Tak ketinggalan seorang hafidzah mahasiswi Brawijaya, Malang, Phika Shabirah juga turut memotivasi para pelajar dan mahasiswa untuk tetap semangat dan istiqamah dalam menghafal Alquran. Menurutnya, umat muslim harus bisa menjadi Agent Of Change (agen perubahan) agar kelak tidak menjadi umat yang digantikan.
Selain istiqomah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menghafal Alquran, seperti lingkungan yang mendukung. Carilah orang–orang yang juga memuliakan Alquran, dengan begitu, kita akan semakin termotivasi untuk menambah hafalan.
Phika mengimbau agar jangan pernah sekalipun meninggalkan Alquran. Tidak peduli siapa pun dan di mana pun kita, Alquran pasti akan berpengaruh untuk hidup kita. Karena bisa membacanya adalah keberkahan waktu yang sangat berharga.
“Alquran tidak akan mau diduakan. Ia sendiri yang akan menyeleksi siapa yang berhak bersanding dengannya,” ujar Phika.
Kajian ini sekaligus launching Rumah Quran Pelajar yang bekerja sama dengan DKM Masjid Al-Furqan, Prisma Al-Azhar (Pemuda dan remaja Islam Masjid Raya Al-Azhar), dan FORSILAR-C (Forum Silaturahmi Rohis se-Cakung).
RQP bertujuan untuk memberantas buta huruf Alquran, memperbaiki baca tulis Alquran, serta membantu pelajar menghafal 30 juz Alquran.
Peserta yang hadir dalam kajian You C One Alquran adalah puluhan pelajar dan mahasiswa di Jakarta Timur, khususnya Cakung. Acara ini juga dimeriahkan oleh penampilan grup nasyid acapela D’Papeda.(ipr/ind)