ChanelMuslim.com – Perbaikan pelayanan haji terus dilakukan Pemerintah Indonesia, salah satunya mengupayakan percepatan proses penerbitan visa jemaah haji. Hal ini juga yang disampaikan oleh Menag Lukman Hakim Saifuddin saat bertemu dengan Deputi Menteri Haji Bidang Informasi, Dr. Isa Rawwas, di Mekkah, Ahad (26/6/2016) lalu.
“Kami harapkan tidak terjadi lagi keterlambatan proses pemvisaan seperti tahun sebelumnya,” ujar Menag Lukman didampingi Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Abdul Djamil, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis, Staf Teknis I Konjen RI di Jeddah Ahmad Dumyathi Bashori dan Staf Teknis Haji lainnya seperti dikutip dari situs resmi Kemenag.go.id.
Musim penyelenggaraan haji 1436H/2015M diwarnai dengan peristiwa keterlambatan proses pemvisaan jemaah haji Indonesia. Hal ini sebagai akibat dari masalah teknis terkait pemberlakuan e-hajj yang saat itu masih dalam tahap penyempurnaan.
Karenanya, proses percepatan penerbitan visa pada tahun ini menjadi bagian pembahasan dalam pertemuan Menag dengan Isa Rawwas agar kejadian tersebut tidak terulang kembali.
Terkait harapan Menag, Isa Rawwas memastikan kalau penyempurnaan e-hajj sudah mendekati final sehingga berbagai potensi masalah sudah akan terselesaikan.
“Kita akan arahkan perubahan perubahan terbaru dan menyelesaikan kekurangan yang terjadi. Insya Allah dalam waktu dekat ini akan terselesaikan,” ungkap Isa Rawwas
Dalam pertemuan tersebut Lukman juga menyampaikan beberapa persiapan operasional haji Indonesia yang relatif berjalan baik dan hampir mencapai tahap penyelesaian, baik dari pemondokan, penyedia katering, serta transportasi darat dan udara.
“Syukur Alhamdulillah semua berjalan dengan baik dan hampir mencapai tahap penyelesaian,” kata Lukman.
Isa Rawwas pun menyampaikan bahwa Pemerintah Arab Saudi akan terus meningkatkan pelayanan di imigrasi Madinah maupun Jeddah, khususnya yang terkait perekaman sidik jari.
Agar tidak terjadi kepadatan antrean perekaman sidik jari jamaah haji di kedua bandara tersebut, Pemerintah Arab Saudi telah meminta agar pengambilan sidik jari cukup dilakukan di Indonesia dan dikirimkan sebelum jemaah haji tiba di Arab Saudi.
Setibanya di Arab Saudi, jemaah cukup menempelkan sidik jari pada alat pembaca dan data jemaah akan terbaca. Isa Rawwas yakin, dengan upaya ini proses imigrasi di kedua bandara diyakini akan lebih cepat. (nf)