ChanelMuslim.com – Mengutip data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (siskohat) Kementerian Agama, mantan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Abdul Djamil mengatakan bahwa jumlah pendaftar haji tamatan SD menempati urutan pertama dengan jumlah 941.183 orang.
“Jumlah itu melampaui tamatan SMA 721.685 orang; lulusan strata 1 (S1) sebanyak 641.614 orang; dan lulusan SMP sebanyak 351.969 orang,” terang Abdul Djamil saat memberi motivasi peserta pelatihan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Senin (28/5) seperti dikutip laman kemenag.go.id.
Demografi pendidikan tersebut kemudian menyebabkan pelayanan dan pembinaan haji menjadi tantangan tersendiri.
“Realitas ini perlu disadari oleh pembimbing jamaah saat manasik, bahwa ada yang tidak tamat SD dan ada pula yang doktor sehingga penyampaian materi harus disesuaikan dengan kondisi jamaah,” ujarnya.
Selain pendidikan, keragaman jemaah Indonesia juga tampak pada pengalaman bepergian.
“Jangankan ke Mekkah bahkan yang belum pernah ke Jakarta pun banyak,” ujarnya.
Menurut Djamil, kondisi ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan heterogenitas calon jamaah haji tertinggi di dunia.
Fakta ini menjadi tantangan tersendiri bagi petugas haji dalam mewujudkan calon jamaah haji (calhaj) yang mandiri.
Abdul Jamil mengajak petugas haji untuk kesabaran dan pengertian saat melayani jemaah haji di Tanah Suci. Petugas harus mampu memberikan pengertian soal praktik ibadah haji dengan sederhana.
“Proses perjalanan haji perlu dijelaskan dengan sederhana sehingga mereka yang telah memiliki pengetahuan haji tinggi bisa mengerti bahwa ada juga orang yang tidak tahu sama sekali yang perlu dilatih,” tutupnya.
Sumber : MCH 2018
(jwt/kemenag)