ChanelMuslim.com- Pernikahan adalah awal episode baru dalam kehidupan, dan tentunya hal tersebut harus dipersiapkan secara serius serta sungguh-sungguh. Namun sayangnya masih banyak yang menganggap bahwa persiapan pernikahan hanyalah seputar persiapan finansial, penyelenggaraan resepsi pernikahan, bulan madu dan lain sebagainya. Padahal ada persiapan yang jauh lebih penting yakni pembekalan ilmu syariah dan psikologi yang terkait dengan kehidupan baru sebagai suami istri. Ditambah lagi dengan fakta semakin meningkatnya angka perceraian, tentunya membuat pembekalan pranikah menjadi sangat krusial.
Menyikapi hal ini, PW Persaudaraan Muslimah (Salimah) Jatim menyelenggarakan kegiatan Seminar Pranikah sekaligus peluncuran Sekolah Pranikah Salimah (Serasi). Acara yang mengambil tema Menggapai Cinta, Menuju Sakinah Penuh Berkah ini diselenggarakan hari Ahad, 1 Desember 2019 di Graha Tanmiyatul Iman (Graha TI) Surabaya.
Ustadz Syamsul Ma'arif yang hadir sebagai pembicara pertama menyampaikan ada tiga kunci untuk memahami makna "sakinah", yaitu ketenangan yang Allah berikan sehingga hati menjadi teguh; keyakinan kepada Allah; dan menyayangi karena Allah.
"Secara syar'i, persiapan sebelum menikah yang utama adalah kuatkanlah ilmu tentang kehidupan. Bahwa kita diciptakan hidup untuk beribadah kepada Allah, sehingga menikah pun difahami sebagai bentuk ibadah," ujar Ustadz Syamsul yang juga berprofesi sebagai pendidik di salah satu sekolah di Surabaya ini.
Beliau menambahkan, dalam mencari pendamping hidup, jadikanlah tuntunan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai acuan. Setelah itu, mohon ketetapan hati dan senantiasa meluruskan niat karena Allah.
Persiapan secara syariat dimantapkan dengan pembekalan ilmu psikologi yang dituturkan oleh Ustadzah Sinta Yudisia. Beliau dikenal sebagai psikolog, penulis dan pemerhati remaja.
Pembahasan mengenai inner child menjadi salah satu fokus yang diungkap oleh ustadzah Sinta. "Inner child adalah hal yang pernah kita alami di masa kecil, yang mungkin meninggalkan perasaan tidak nyaman atau bahkan trauma dan luka batin. Ini harus kita selesaikan agar tidak merembet ke pasangan dan anak-anak kita kelak." Ustadzah Sinta pun siap jika ada yang memerlukan konsultasi psikologi secara pribadi.
Salimah sebagai organisasi masyarakat yang peduli perempuan, anak dan keluarga Indonesia, menyadari pentingnya edukasi sebelum pernikahan. Persiapan pun tak bisa dilakukan sekali saja, melainkan perlu adanya kesinambungan. Oleh karena itu, diluncurkan pula "Sekolah Pranikah Salimah (Serasi)" sebagai kelanjutan dari seminar ini. Melalui program-programnya, Salimah Jatim berharap dapat berkontribusi nyata demi terwujudnya ketahanan keluarga Indonesia. (Mh/Salimah)