ChanelMuslim.com – Lilis Nurlia, anggota DPRD Kota Bekasi menceritakan bagaimana prosesnya menjadi anggota dewan. Ia tadinya tidak ada pemikiran untuk mencalonkan diri. Saat itu, ia masih bekerja di bank swasta. Hingga dari partainya memanggilnya untuk menjadi caleg di DPRD Kota Bekasi.
Pinangan itu tak langsung ia setujui. Ia berkonsultasi dengan suaminya. Apa yang akan bisa dilakukan ketika menjadi anggota dewan.
"Saya saat itu berpikir dengan menjadi anggota dewan kita mewakili hak-hak perempuan. Seperti mendorong pemerintah membuat peraturan ketahanan keluarga," katanya.
Akhirnya ia memutuskan menjadi ikut pileg tahun 2014. Ia tak menyangka saat itu suaranya mencapai 10 ribu tertinggi di Kota Bekasi, bahkan mengalahkan para caleg lelaki.
"Dengan jumlah suara yang tertinggi itu, ini membuktikan perempuan tak kalah dengan lelaki," katanya.
Anggota DPRD perempuan pada tahun 2014 hanya 14 persen, padahal peraturan pemerintah menghendaki perwakilan perempuan mencapai 30 persen. Dengan kesempatan ini, ia meminta perempuan untuk jangan takut menjadi anggota dewan.
"Kita harus menurunkan opini bahwa perempuan hanya pintar masak, dandan dan bikin anak. Padahal kita sebagai perempuan sudah sekolah tinggi. Apalagi yang mempunyai ilmu politik, sayang bila porsi perempuan yang mencapai 30 persen itu diisi lelaki semua," katanya saat ditemui ChanelMuslim.com di Rumah Makan Wulan Sari, Kamis (8/2/2019).
Ia menyayangkan kawan-kawannya yang perempuan dari PKS juga takut menjadi anggota dewan. Apalagi saat diberikan surat rekomendasi dari partai banyak yang memaksa suaminya untuk mencontreng 'tidak diizinkan suami'.
"Padahal dengan menjadi anggota dewan banyak hal yang bisa dilakukan untuk mewakili dan menjaga hak-hak perempuan," katanya.
Untuk itu, ia berharap perempuan yang hadir di diskusi Harapan Pemilu 2019: Perspektif Perempuan banyak perempuan nantinya untuk ikut serta dalam kegiatan politik.
"Minimal memilih caleg perempuan yang mendukung dan mewakili perempuan. Jangan golput," pungkasnya.[ind/Ilham]